Implikasi Teologis Tentang Resiliensi Paulus Menurut II Korintus 12:1-10 Bagi Gereja Masa Kini
http://repository.iaknmanado.ac.id/id/eprint/157/
Devrialdo Daniel Paat, 1702200 and Gerung, Farno Billy Arthur and Manullang, Juanda (2021) Implikasi Teologis Tentang Resiliensi Paulus Menurut II Korintus 12:1-10 Bagi Gereja Masa Kini. Skripsi thesis, Institut Agama Kristen Negeri Manado.
Teks II Korintus 12:1-10 memberi kesaksian bahwa tekanan-tekanan atau penderitaan yang dihadapi oleh orang percaya adalah karena iman kepada Yesus Kristus. Allah melalui figur Paulus sedang memperlihatkan suatu tantangan maupun keadaan sulit penuh tekanan yang dihadapi. Rasul Paulus menyatakan segala tekanan hidup yang ia hadapi sebagai “duri di dalam daging” yang tidak akan pernah hilang oleh karena kelemahannya sebagai manusia, tetapi Paulus dengan kerelaan hati bahkan dengan penuh sukacita berada dalam kondisi ini. Paulus memahami bahwa duri dalam daging merupakan sebuah tindakan pencegahan Allah supaya umat manusia kepunyaanNya tidak memegahkan diri, tetapi juga tidak mengalami putus asa saat mengalami tekanan yang memperlihatkan ketidakberdayaan manusia. Sebagai umat percaya, bukan menjadi sebuah pertanyaan mengapa pengikut Kristus harus memiliki “duri”, tetapi yang menjadi pertanyaan ialah bagaimana respons umat percaya dalam menghadapi duri itu. Jawabannya terletak pada teks ini yang menyatakan bahwa duri itu tidak pernah hilang karena sudah melekat dalam diri manusia, tetapi duri itu dapat dihadapi dengan memiliki daya tahan atau resiliensi di dalam menghadapi tekanan maupun permasalahan hidup sebab kuasa Allah dinyatakan.
Saran
- Bagi pembaca Dari pengkajian teks II Korintus 12:1-10 yang tertuang dalam tulisan ini, kiranya dapat mengajak dan mendorong pembaca untuk meningkatkan resiliensi mental dalam menghadapi berbagai tekanan kehidupan dengan belajar dari sosok Paulus yang memiliki kunci kekuatan dalam dirinya, yaitu hidup bergantung pada Allah dengan mengakui kelemahannya sehingga ia tidak menjadi tawar hati meski manusia lahiriahnya penuh dengan ketidakberdayaan, tetapi memiliki keyakinan bahwa manusia batiniahnya, justru semakin lama semakin mengalami pembaharuan oleh kekuatan Tuhan.
- Bagi Gereja Masa Kini Gereja sebagai saluran penyampaian firman Tuhan dapat menjadikan teks II Korintus 12:1-10 sebagai bahan resiliensi dalam penyampaian khotbah, bimbingan pastoral dan konseling warga jemaat dalam memaknai pergumulan umat percaya masa kini dan juga turut berperan dalam membangun resiliensi umat percaya