RUMAH SAKIT APUNG Dr. LIE AGUSTINUS DHARMAWAN..
1.Ini adalah perjalanan hidup luar biasa Dr. Lie Augustinus Dharmawan (Lie Tek Bie) pendiri Rumah Sakit Apung. Pada waktu beliau berusia 10 tahun, ayahnya meninggal. Ibunya harus menghidupi 7 anak2 yang masih kecil.
Karena kematian adiiknya disebabkan diaree dia bertekad mau menjadi dokter. Tiap hari si kecil Lie Tek Bie pergi ke gereja kecil didekat rumahnya, dan dia berdoa … Tuhan, aku mau menjadi seorang dokter. Tuhan, aku mau menjadi seorang dokter. Tuhan, aku mau menjadi seorang dokter. Doa yang sama beliau ulangi tiap hari sampai dewasa.
2..Ketika Lie Tek Bie lulus SMA dengan nilai luar biasa tetapi tidak ada fakultas kedokterann yang mau menerima dia karena tidak cukup biaya. . 2 tahun ia mencoba tetapi tanpa hasil. Bermodalkan iman yang nekad ia berangkat ke Berlin dan diterima di Fakultas Kedokteran Free University. Sekolah di Jerman gratis dan untuk biaya hidup ia bekeerja apa saja dengan memabanting tulang. Pada usia 28 tahun, Lie Tek Bie mendapatkan gelar Medical Doctor. Pada usia 32 tahun, Lie Tek Bie mendapat gelar PhD dengan 4 spesialisasi sebagai ahli bedah umum, ahli bedah toraks, ahli bedah jantung dan ahli bedah pembuluh darah.
3.Setelah melalui program penyesuaian akhirnya ia bekerja di Rumah Sakit Husada Jakarta. Di Jakarta juga ia sudah mulai melakukan praktek gratis bagai pasien yang betul betul tidak mampu. Sampai suatu saat ia mendapat bisikan pertanyaan dari Tuhan:”Maukah Engkau Melayani Aku?” Setelah melewati pergumulan akhirnya ia menjawab, ia bersedia. Pada waktu cuti tahunan dihabiskannya dengan melayani didaerah daerah terpencil. Dari sana muncul gagasan mendirikan Rumah Sakit Apung. Ia membeli sebuah kapal dengan biaya sendiri dengan menjual satu rumahnya. Pemilik Kapal semuala memasang harga 1 milyar, tetapi setelah mengetahui bahwa Dr Lie mau membuat rumah sakit apung harga di diskon 50 persen dengan izin pula sisa pembayaran boleh dicicil karena uang hasil penjualan rumah tidak mencukupi untuk melunasi harga kapal. Peralatan kedokteran didapat dari kawan kawan Dr Lie dari Jerman yaitu alat alat bekas tetapi layak pakai.
4.Dr Lie memulai pelayanan rumah sakit Apung pada usia 63 tahun suatu usia yang tidak muda lagi.Setelah pelayanan ini dijalani maka Rumah Sakit Apung ini didukung oleh relawan tenaga medis sejumlah 1500 orang terdiri dari dokter dan perawat yang melakukan tugasnya secara bergantian pada waktu yang berbeda. Daerah yang sudah dikunjungi adalah dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai jenis pasien bedah bahkan ada juga menolong ibu ibu dalam proses melahirkan baik alami ataupun melalui bedah.
5.Rumah Sakit Apung (RSA) yang digagas oleh Dr. Lie Agustinus Dharmawantenggelam di sekitar perairan Selat Sape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu 16 Juni 2021. Insiden nahas itu terjadi ketika kapal tengah berlayar dari Pulau Tenau, Kupang, NTT menuju Torano, Sumbawa Besar, NTB, usai menyelesaikan tugas medis di Pulau Tenau. Semua awak kapal selamat dan hanya kapalnya saja yang tenggelam.
6..Apa moto hidup Dr Lie? Tekad, Nekad dan Agak Gila. Itu semua merupakan penjabaran dari imannya kepada Tuhan. Dengan motto Tekad, Nekad dan Agak Gila ia berhasil dalam studi dan mewujudkan pelayanan Cuma Cuma melalui Rumah Sakit Apung nya. Dengan kapalnya yang tenggelam apakah ia menyerah? Tidak sama sekali. Dalam usia sekarang 75 tahun Ia bermaksud membangun kembali Rumah Sakit Apung dan sampai kini sudah sekian milyar sumbangan masuk untuk keperluan itu.
7.” Kalau jadi dokter, jangan memeras orang kecil atau orang miskin. Mungkin mereka akan membayar kamu berapapun tetapi diam-diam mereka menangis di rumah karena tidak punya uang untuk membeli beras,” itulah petuah sang ibu yang mendorong dokter Lie mengabdikan dirinya sebagai dokter yang melayani sesama.
Baca Riwayat hidupnya di : https://tokohinspiratif.id/dr-lie-agustinus-dharmawan-ph-d-sp-b-sp-btkv/
Tayangan dibawah ini menyajikan wawancara dari Pdt Gilbert Lumoindong dengan Dr. Lie Agustinus Dhamrawan.