SABTU SUNYI
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ketempat-tempat yang sunyi dan berdoa (Luk. 5:16)
Tuhan Yesus semasa hidupnya dalam berbagai kesempatan mengajak para murid -muridNya ketempat tempat sunyi. Gunanya untuk keluar dari kesibukan pelayanan. Dalam suasana sunyi dapat mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan dalam pelayanan. Dalam suasana sunyi tanpa diganggu kesibukan lain, mereka dapat bersekutu dengan Tuhan Yesus dan juga bersekutu diantara mereka. Melalui masa sunyi mereka dapat menikmati persekutuan sehingga mereka dikuatkan dan disegarkan untuk dapat melanjutkan pelayanan Bersama Tuhan Yesus.
Dalam kalender gerejawi ada yang disebut Sabtu Sunyi. INi terletak diantara Jumát Agung dan Minggu Paskah. Dalam Sabtu Sunyi kita diingatkan Tuhan Yesus telah mati di salib, Dia berkorban untuk kita sekalian untuk penebusan kita. Kita memperingati ini agar hati kita penuh syukur kepada Tuhan Yesus. Dalam Sabtu Sunyi pula kita diingatkan bahwa YEsus tidak tinggal dalam kubur, karena kita sedang menantikan dan menyongsong fajar Paskah dimana Tuhan Yesus bangkit dari kuburnya. Kembali hidup sebagai Tuhan yang telah menang atas dosa, kematian dan iblis. Dalam Sabtu Sunyi , kita menengok kebelakang dan menatap kedepan.
Bagi kita zaman sekarang yang merayakan Sabtu Sunyi diajak juga untuk menatap kebelakang, mengingat pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib,dengan penuh ucapan syukur, dan juga menatap kedepan dalam pengharpan Tuhan Yesus yang disalib, telah bangkit, Dia akan datang kembali untuk kedua kalinya dalam segala kemuliaanNya. Kita diajak untuk mengobarkan harapan masa depan yang mulia ini. Mari kita lanjutkan hidup Kristen dan pelayanan serta kesaksiannya dengan sukacita pengharapan ini.