SEMUA ORANG TELAH JATUH DALAM DOSA
Roma 2:17-3:8; 3:9-31
1.Setelah Paulus memaparkan keadaan orang non Yahudi yang telah jatuh ke dalam dosa, kemudian dia beralih kepada orang Yahudi yang tidak jauh berbeda dengan orang bukan Yahudi. “Meskipun orang Yahudi mempunyai lebih banyak hak istimewa daripada bangsa kafir, orang Yahudi juga tidak mencapai kebenaran.” Mereka begitu bangga dengan hukum Taurat tetapi tidak mentaatinya (Rm 2:17-24), dan merasa memiliki perjanjian lewat sunat lahiriah tetapi tidak benar-benar disunat dalam hati mereka (Rm 2:25-29).
2.Kebanggaan ini hanya sekedar kebanggaan semu yang menunjukkan keangkuhan mereka karena merasa berbeda dengan bangsa lain. Mereka merasa berhak untuk menggurui dan mengadili bangsa lain karena mereka memiliki hukum Taurat tanpa memikirkan untuk melakukan apa yang mereka ajarkan. Sebab mereka mengajar orang lain untuk tidak mencuri sedang mereka sendiri adalah pencuri. Mereka berkata jangan berzinah padahal mereka hidup dalam perzinahan. Mereka jijik akan segala berhala tetapi mereka sendiri merampok rumah berhala? Dengan demikian kelakuan mereka membuat nama Allah diejek oleh bangsa-bangsa lain. (Rm 2:21-24)
3.Orang Yahudi juga membanggakan sunat. Sunat adalah tanda perjanjian yang menunjukkan bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Namun mereka lalai memelihara perjanjian itu dan hidup tidak sesuai dengan panggilan sebagai umat Allah. Orang yang bersunat tanpa melakukan ketetapan Taurat, maka sunatnya itu tidak berguna. Sunat yang benar bukanlah sunat lahiriah, tetapi sunat di dalam hati (band. Ul. 30:6). Artinya, apa yang ada dalam hati seseorang jauh lebih penting. Paulus seolah ingin menegaskan bahwa, adalah lebih baik bila orang tidak bersunat, tetapi melakukan ketentuan Taurat dari pada orang yang bersunat, tetapi tidak melakukan ketetapan Taurat
Itulah sebabnya Paulus berkata bahwa sunat yang sejati itu lebih pada sunat hati atau secara rohani.
4.Jadi posisi orang Yahudi yang merasa memiliki hukum Taurat dan perjanjian melalui sunat tidak ada bedanya dengan orang bukan Yahudi. Mereka juga adalah orang berdosa yang telah gagal memenuhi tuntutan kebenaran Allah.
Lalu apa yang membuat orang diselamatkan? Bukan etika, ikut aturan, perbuatan baik, atau apapun. Keanggotaan gereja, baptisan, atau ikut perjamuan kudus pun hanya merupakan simbol hubungan dengan Tuhan. Namun bukan jaminan bahwa kita beroleh keselamatan. Hanya jika kita telah sampai pada titik di mana kita tahu bahwa tidak ada satu pun yang dapat kita lakukan untuk memperoleh keselamatan, maka saat itulah kita menyadari bahwa hanya Tuhan dan iman kepada Dia saja yang memungkinkan kita diselamatkan.
5.Rasul Paulus dengan gamblang menyatakan tidak seorangpun dapat menyatakan diri sebagai orang benar dihadapan Allah. Semua orang, baik Yahudi umat pilihan dan non Yahudi yang tidak mempunyai hukum Taurat semua adalah orang berdosa (Roma 3:23). Upah dosa ialah maut sebagi hukuman Allah (Roma 6:23), tetapi karunia Allah, hanya Karena kasih kebaikan Allah melalui Yesus Kristus dengan pengampunanNya sebagai akibat dosa telah ditanggung Yesus diatas kayu salib (Roma 3:25) maka manusia akan mendapat pengampunan dan hidup kekal (Roma 6:23).
6.Rasul Paulus menggambarkan akan keberdosaan semua umat manusia, sebagai suatu fakta dan kebenaran dihadapan Allah, agar manusia menyambut berita ini dengan kerendahan hati, dan siap untuk menerima jalan keluar melalui Yesus Kristus sebagai satu satunya jalan untuk pengampunan dosa dan keselamatan serta hidup kekal.
Banyak yang menolak berita Firman Tuhan tadi. Mereka hanya melihat manusia menurut sudut pandang manusia sendiri. Mereka merasa baik apalagi hidup tidak pernah berbuat jahat terhadap orang lain. Harus diingat bahwa ketika Alkitab berkata manusia sebagai orang berdosa itu berbicara pertama tama mengenai status manusia dihadapan Allah sebagai keturunan Adam yang telah jatuh alam dosa. Seperti halnya bayi yang lahir di Indonesia dari ayah ibu Indonesia membawa status bayi tadi sebagai orang Indonesia. Status ini tidak dapat ditolak dan dihindari. Demikian pula manusia sebagai keturunan Adam dan Hawa membawa status sebagai orang berdosa (akan lebih dijelaskan nanti di Roma 5:12-14). Dengan demikian keberdosaaan manusia harus diterima dengan segala kerendahan hati dan menyambut baik akan jalan keluar Allah melalui Yesus Kristus untuk pengampunan dosa dan kehidupan kekal.