SHALOM ALEICHEM

SHALOM ALEICHEM

Lukas 1:40-41

1.Sebuah ucapan dapat membawa akibat. Ucapan kebencian, ataupun ucapan penghinaan dapat membawa huru hara dan kerusuhan. Mengingat hal itu maka kita harus berhati hati dalam hidup masyarakat yang majemuk. Dengan Segala kekuatan harus dihindari ucapan bernada kebencian dan atau penghinaan dalam komunikasi antar pribadi. Hal ini juga berlaku dalam bidang media social. Siapapun kita jangan menulis sesuatu yang  bernada kebencian dan atau penghinaan, karena akibatnya lebih cepat lagi. BAgaikan api kebakaran hutan akibatnya dapat meluas disuatu daerah atau disuatu negara sehingga terjadi huru hara. Disini diperlukan kekuatan menahan diri baik lisan apalagi tulisan. Kita semua terpanggil untuk mengucapkan ucapan yang baik dan mendatangkan kesejukkan kepada mereka yang mendengar.

2.Ucapan yang baik seperti ini diucapkan oleh Maria dalam bacaan kita. Ucapan ini disampaikan oleh Maria ditujukan kepada Elisabet saudara sepupunya ketika Maria berkunjung kerumah Elisabet. Elisabet mengalami kehamilan secara ajaib sebagai berkat Tuhan diusia tua. Saat itu usia kehamilan Elisabet  sudah memasuki usia  6 bulan. Pada sisi lain Maria yang masih seorang gadis juga baru hamil sebagai hasil pekerjaan Roh Kudus.

3.Ucapan salam diucapkan Maria. Ucapan salam pada waktu itu berbunyi: “Shalom Aleichem”, atinya Damai kiranya menyertaimu. Dalam konteks diantara orang Yahudi , Ucapan  salam ini biasa diucapkan dan pihak yang mendengarnya akan menjawab, Aleichem Shalom. Ucapan salam yang berbalasan ini menimbulkan kehangatan dan keakraban diantara mereka yang saling mengucapkannya.

4.Ketika kehadiran  Maria yang membawa kandungan Yesus dan  mengucapkan salam kepada Elisabet, maka melonjaklah anak yang didalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus. Begitu hebat akibat yang ditimbulkan oleh ucapan salam Maria atas diri Elisabet. Kejadian semacam ini tidak terjadi dalam hidup sehari hari. Ini situasi khusus dimana perjumpaan Maria dan Elisabet diintervensi oleh Roh Kudus sehingga seorang bayi dalam kandunganpun dapat memberi responsnya.

5.Yang dapat kita harapkan dan pohonkan adalah bahwa kata kata salam dan kata kata baik yang kita ucapkan terhadap sesame dalam hidup sehari hari, kiranya juga dapat dipakai Roh Kudus untuk menimbulkan sukacita kepada mereka yang mendengarnya dan menimbulkan keakraban diantara sesame kita. Mengingat hal tersebut menjadi panggilan kita untuk membuang semua ucapan marah dan kata sia sia tetapi sebaliknya mengucapkan kata kata berkat yang menjadi manfaat bagi sesame dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.