5 Fakta Ilmiah Fenomena Sindrom Lazarus, Bagaimana Penjelasan Sains?
Verified Writer Dahli Anggara
Dalam Kitab Suci agama Kristen, terdapat sebuah kisah di mana Yesus membangkitkan orang yang telah meninggal selama 4 hari. Orang tersebut bernama Lazarus. Tapi dalam artikel kali ini, bukan itu yang akan dibahas.
Ada sebuah fenomena unik di dunia medis yang belum secara gamblang dapat dijelaskan melalui logika. Fenomena tersebut dinamakan sindrom Lazarus, yakni fenomena bangkit dari kematian.
Namun, “hidup”nya seseorang dari kematian tersebut tentu sangat berbeda dengan kisah Lazarus yang dikisahkan dalam Kitab Suci. Kematian yang dialami dalam sindrom Lazarus adalah kematian dengan rentang waktu yang pendek atau sesaat.
Nah, bagaimana sains memandang hal ini? Inilah lima fakta ilmiah tentang sindrom Lazarus. Yuk, disimak!
- Menurut sains, apa sebenarnya sindrom Lazarus itu?
Sains menjelaskan bahwa sindrom Lazarus merupakan fenomena di mana jantung yang tadinya berhenti total, tiba-tiba berfungsi kembali secara mendadak. Secara klinis, seseorang yang telah mengalami henti jantung dalam kurun waktu tertentu dapat dianggap telah meninggal.
Medical News Today mencatat bahwa sirkulasi yang kembali secara mendadak dan spontan memang terkadang dapat terjadi di beberapa kasus. Fenomena ini sangat langka dan mungkin probabilitasnya tidak sampai 10 persen dari total kematian klinis akibat henti jantung.
Sindrom Lazarus telah dicatat dalam literatur sains medis untuk pertama kalinya pada 1982 silam. Ada puluhan kasus terjadi yang berkaitan dengan fenomena ini sejak 1982 hingga kini.
Menurut studi dan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, rata-rata kematian yang terjadi ada dalam rentang waktu berkisar antara 10 hingga 15 menit setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dilakukan. Ada yang lebih lama dari itu, namun kejadiannya sangat langka.