SISI RELIGIUSITAS DAN SISI SOSIALITAS MANUSIA
1.Manusia mengejahwantahkan pengalamannya akan Tuhan sebagai umat beragama yang hidup bersama dengan umat beragama lain. Pengalaman eksistensial manusia yang lengkap atas Tuhan akan mendorongnya berusaha menampakan Tuhan dalam kehidupan konkret. Yang diterima sebagai konsepsi umum bagi mereka yang percaya akan eksistensi Tuhan adalah bahwa Tuhan itu membawa pengaruh baik dan positif dalam kehidupan manusia. Seperti bahasa Jan Bakker, bahwa agama adalah ekpresi keyakinan hidup yang bersifat eksistensial dalam wujud iman dan amal untuk menyempurnakan seluruh kelakuan manusia.[5]
2.Demikianlah bisa dimengerti bahwa agama memang ditujukan untuk menampilkan eksistensi Tuhan dalam wujud kebaikan-kebaikan dan peran sosial yang konstruktif di setiap pertemuan pengalaman eksistensial manusia-manusia. Jika begitu, agama berarti wujud pengalaman eksistensial manusia yang menunjukkan pengaruh eksistensial Tuhan dengan segala kebaikan-Nya itu atas hidup manusia. Begitulah kita pahami, bahwa dengan cara beragama, sisi religiusitas dan sisi sosialitas manusia dapat dan memang seharusnya dipertemukan.
SUMBER:
Tuhan, Agama, dan Manusia dalam Bayang-Bayang Jaringan
http://lsfcogito.org/tuhan-agama-dan-manusia-dalam-bayang-bayang-jaringan/