TAFSIRAN 3

PERDEBATAN PENUMATOLOGI  (ROH KUDUS)

KE ILAHIAN ROH KUDUS

1.Perdebatan keilahian Roh Kudus yang setara dengan Allah Bapa dan Allah Putra adalah salah satu isu teologis yang paling penting dan sensitif dalam sejarah gereja. Perdebatan ini berkaitan dengan doktrin Trinitas, yaitu ajaran bahwa Allah adalah satu hakikat dalam tiga pribadi. Doktrin ini didasarkan pada kesaksian Kitab Suci, yang menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi yang berbeda dari Bapa dan Putra, tetapi sehakikat, sekekal, dan sekuasa dengan mereka. Doktrin ini juga mencerminkan pengalaman iman gereja, yang menyembah dan memuliakan Roh Kudus bersama Bapa dan Putra.

2.Namun, doktrin Trinitas tidak dapat dipahami secara sepenuhnya oleh akal manusia, tetapi merupakan misteri yang harus diterima oleh iman. Doktrin ini mengungkapkan kekayaan dan kedalaman rahasia Allah, yang menciptakan, menebus, dan menguduskan manusia. Doktrin ini juga menantang kita untuk menjalin hubungan pribadi dengan setiap Pribadi Ilahi, yang mengasihi kita dengan kasih yang sempurna.

3.Perdebatan keilahian Roh Kudus terjadi karena adanya perbedaan pemahaman dan penafsiran tentang asal-usul Roh Kudus. Gereja Katolik Roma berkeyakinan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa dan Putra (filioque), yaitu penambahan kata “dan Putra” dalam pengakuan iman Nicea-Konstantinopel. Gereja Katolik Roma menganggap klausa filioque sebagai penegasan doktrin Trinitas, yang menunjukkan persatuan dan kesetaraan antara Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Namun, gereja Ortodoks Timur menolak klausa filioque sebagai penyimpangan dari ajaran Alkitab dan konsili ekumenis. Gereja Ortodoks Timur berkeyakinan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa saja dan diutus oleh Bapa melalui Putra. Gereja Ortodoks Timur menganggap klausa filioque sebagai pengurangan martabat Roh Kudus, yang menjadikan Roh Kudus sebagai makhluk ciptaan Putra.

4.Perdebatan keilahian Roh Kudus ini menjadi sumber perpecahan antara gereja Katolik Roma dan gereja Ortodoks Timur pada tahun 1054 M. Perpecahan ini disebut sebagai Skisma Timur-Barat atau Skisma Besar. Perpecahan ini juga mempengaruhi hubungan antara gereja-gereja lain yang berasal dari tradisi Timur atau Barat. Hingga saat ini, perdebatan keilahian Roh Kudus masih menjadi salah satu tantangan bagi dialog ekumenis antara gereja-gereja Kristen.