TANGISAN DAUD


TANGISAN DAUD
2 SAMUEL 18:33-19:8

18:33 Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: “Anakku Absalom, anakku, anakku
19:2 Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata: “Raja bersusah hati karena anaknya.”
19:3 Sebab itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari itu, seperti tentara yang kena malu kembali dengan diam-diam karena melarikan diri dari pertempuran.

1.Kesedihan dan menangis adalah realita yang terjadi dalam keseharian kita. Oleh berbagai sebab orang sedih dan menangis.Dalam konteks pribadi itu terjadi ketika orang kehilangan mereka yang dikasihinya. Ada istri yang tabah ketika suaminya meninggal. Ia masih dapat berpikir dan mengorganisir pemakaman suaminya. Ia masih dapat menghubungi direktur pemakaman, ia juga dapat menghubungi pendetanya dan mengatur bersama akan liturgi kebaktian pemakaman. Namun ketika semuanya telah selesai,ketika sanak saudara dan teman teman telah kembali kedalam kesibukan masing masing, mulainya si istri tadi merasakan kehilangan yang dalam. Nah barulah sekarang ia merasa sedih dan mulai menangisi suaminya yang telah meninggal.

2.Ketika Daud mendengar berita kematian Absalom anaknya yang telah memberontak dia sungguh terkejut. Dia merasa demikian sedih dan menangisi anaknya Absalom yang telah mati terbunuh dimedan pertempuran. Daud dalam kasus ini lebih bertindak sebagai seorang ayah yang kehilangan anak yang disayanginya. Daud dalam emosinya melupakan akan jabatannya sebagai raja. Seharusnya sebagai raja ia menyambut kemenangan panglima dan tentaranya yang berhasil memadamkan pemberontakan. SEharusnya Daud mengadakan upacara penyambutan. Memberikan pidato mengucapkan terima kasih kepada tentaranya yang telah berjuang dan mempertaruhkan nyawa mereka. Tidak ketinggalan seharusnya raja memberi tanda penghargaan kepada panglima dan kepala para pasukan.

3.Itu tidak dilaksanakan. Yang terjadi sebaliknya ia menangis sejadi jadinya dan diketahui oleh pasukan tentaranya. Dengan tangisan Daud seolah -=olah mau menyalahkan pasukan tentara walaupun itu tidak dikatakan. Dengan demikian pasukan tentara pulang kerumah masing masing dengan senyap tanpa ada upacara penyambutan yang meriah atas kemenangan mereka.
Panglima Yoab dengan segala keberanian yang ada menghadap raja Daud. Dia menegur raja Daud akan kelakukannya yang tidak pantas. Dengan pedas ia mengatakan, seandainya ia sebagai panglima mati dan banyak tentaranya mati sudah dapat dipastikan Daud tidak akan bersedih dan menangis. Sekarang mereka telah berjuang untuk raja dan membunuh pemberontak, raja malah menangis dan tidak memperdulikan perjuangan para tentara. Panglima meminta Daud untuk berhenti dari tangisannya dan keluar menemui penduduk di pintu gerbang kota.

4.Aplikasi.
4.1. Karena dosa ada tangisan. Itu terjadi dengan Daud yang sudah berdosa terhadap Tuhan. Tidak salah ia menangis, tetapi dalam kedudukannya sebagai raja ia harus tahu menyeusaikan diri dengan kedudukan raja yang seharusnya menyambut pasukannya yang telah menang perang. Dengan perkataan lain menangis bagi raja Daud harus mengenal tempat. SEbagai raja ia harus mengedepankan kepentingan umum yaitu memyambut tentara yang menang perang. Menangis boleh nanti dirumah ditempat tertutup yang tidak diketahui orang lain dan tidak menyinggung perasaan tentara yang telah menang perang.
4.2.Kedewasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi. Menangis ada tempatnya. Di tempat privaat tidak ada larangan menangis. Ditempat umum bagi pejabat da orang dewasa harus dapat mengendalikan keingingan menangisnya. Walaupun memang kadang kadang terjadi tangisan tidak dapat ditahan. Sejauh tidak ada yang tersinggung dan tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi khalayak ramai, itu masih oke oke saja dan dapat diperkirakan tidak ada yang protes seperti Yoab yang protes kepada Daud.
4.3.Dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa setiap hari ada tangisan. Ada tangisan Karena hal hal yang diluar kendali kita seperti kematian. Untuk situasi situasi seperti itu mari kita minta kekuatan untuk mengatasi kesedihan dan situasi sulit. Ada tangisan istri akibat perbuatan suami yang menyeleweng. Ada tangisan anak anak yang ditinggal ayahnya menyeleweng. Mengingat itu maka sejauh dalam kendali kita , mari hindari perbuatan perbuatan yang dapat menimbulkan tangisan diri sendiri dan tangisan orang lain akibat perbuatan kita.
Mungkinkah saat saat ini anda anda ada yang sedang menangis Karena berbagai sebab. Anda tidak sendirian. Allah peduli terhadap anda. Dia mau menghibur anda. Dia mau memberi kekuatan kepada anda. Dia mau menolong anda.
Ditengah dunia yang masih ada tangisan kita memiliki harapan masa depan. Kita akan memasuki dunia baru dan langit baru dimana tangisan tidak akan ada lagi. Wahyu 21:4 menulis : Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.

Lagu Allah Peduli : https://www.youtube.com/watch?v=lvMCrjoSFeE