TEOLOGI KRISTEN HISTORIS DAN TEOLOGI BARU

Teologi Kristen historis dan teologi baru memiliki perbedaan dalam beberapa hal.

1.Teologi Kristen historis menekankan pada pengajaran Alkitab sebagai sumber kebenaran, sedangkan teologi baru cenderung memandang Alkitab sebagai dokumen sejarah yang terbentuk dari pengalaman manusia.

Teologi Kristen historis juga menekankan pada doktrin-doktrin seperti dosa asal, keselamatan melalui iman, dan kebangkitan Kristus, sedangkan teologi baru cenderung memandang doktrin-doktrin ini sebagai kuno dan tidak relevan dengan zaman sekarang.

2.Selain itu, teologi baru juga cenderung memandang agama sebagai suatu pengalaman pribadi yang tidak perlu diikuti secara ketat, sedangkan teologi Kristen historis menekankan pada pentingnya mengikuti ajaran agama secara ketat.

3.Perbedaan antara teologi Kristen historis dan teologi baru adalah salah satu topik yang dibahas dalam buku “The God Who Is There” karya Francis A. Schaeffer 1. Buku ini membahas tentang kondisi intelektual dan budaya pada paruh kedua abad ke-20, dan membandingkan pandangan Kristen dengan pandangan dunia modern 1. Buku ini juga membahas perbedaan antara teologi Kristen yang historis dengan teologi baru yang muncul pada saat itu 1.

TEOLOGI HISTORIS

Francis Schaeffer – Wikipedia

Teologi historis oleh Francis Schaeffer adalah suatu pendekatan teologi yang berdasarkan pada Alkitab sebagai sumber kebenaran dan otoritas tertinggi. Schaeffer menolak teologi modern yang menganggap Alkitab sebagai dokumen sejarah yang terbentuk dari pengalaman manusia. Schaeffer juga menekankan pentingnya doktrin-doktrin Kristen yang historis, seperti dosa asal, keselamatan melalui iman, dan kebangkitan Kristus. Schaeffer menggunakan teologi historis sebagai dasar untuk melakukan apologetika Kristen, yaitu membela kebenaran agama Kristen di tengah tantangan-tantangan intelektual dan budaya zaman modern. Schaeffer menulis beberapa buku yang menggambarkan pandangannya tentang teologi historis, seperti The God Who Is There 1, Escape from Reason 2, dan How Should We Then Live3.  – bersambung besok