TEOLOGI KRISTEN

TEOLOGI KRISTEN

1.Teolog Asia yang dengan mengagumkan memetakan pemikiran Kristen mengarungi persoalan ini adalah Choan Seng Song, ia meyebutkan:

Teologi Kristen telah menjadikan Allah yang tersembunyi ini terlalu tembus pandang; ia telah membuat kita melihat menembus Allah. Sudah tentu ini adalah ilusi teologis kita. Tugas teologi di masa kini, kususnya bagi kita orang-orang Kristen di Asia adalah berjumpa dan menemui Allah yang mungkin ada “di tempat-tempat tersembunyi” dari bangsabangsa dan orang-orang, agama-agama dan budayabudayanya.

Dengan mengutip Yesaya 42:5, Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:

2.Song melanjutkan: Sungguh suatu konsep tentang Allah yang benar-benar universal. Allah bukanlah monopoli bangsa manapun; Allah bukan pula milik dari bangsa tertentu. Tak satu bangsapun, betapapun salehnya, dapat mengurung Allah. Tak ada orang betapapun salehnya, yang dapat menyatakan klaim secara khusus atas Allah. Memang Allah mengingat Israel tapi Ia juga mengingat orang-orang Babel. Allah mempunyai ingatan yang kuat akan gereja Kristen, memang, tetapi kesejehteraan orang-orang yang berkeyakinan dan berbudaya lain pun tak pernah lenyap dari kenangan Allah.

 

3.Song membentangkan bagaimana kecenderungan agama dapat dapat dengan mudah mengurung Allah. Song lebih memilih untuk melihat Allah sebagai yang tidak terbatas, yang bebas – merdeka dalam segala putusan-Nya. Nampaknya dalam pemikiran Song, sia-sialah usaha untuk mempolakan, memetakan dan mendefinisikan Allah dan rencana karya-karya-Nya. Mengutip yang dikatakan Song, Allah memang punya batas, tetapi batas itu pada kenyataannya adalah ketidakterbatasan Allah – baik dalam ruang maupun dalam waktu.

SUMBER:

Indonesian Journal of Theology 2/1 (July 2014): 155-178

FENOMENA PEMBERHALAAN AGAMA

Parulihan Sipayung