THREE HERMITS

The Three Hermits – Wikipedia

1.Tulisan “Three Hermits” oleh Leo Tolstoy menceritakan tentang tiga biarawan tua yang hidup di sebuah pulau terpencil dan menjalani kehidupan yang sederhana dan penuh doa untuk menyelamatkan jiwa mereka . Kisah dimulai ketika seorang uskup dan beberapa peziarah melakukan perjalanan dengan kapal nelayan dari Archangel ke Biara Solovetsky. Selama perjalanan, uskup mendengar pembicaraan tentang sebuah pulau terpencil di dekat jalur mereka, tempat tiga biarawan tua tinggal dan hidup dalam kesederhanaan untuk mencari “keselamatan jiwa mereka” .

2.Uskup kemudian memutuskan untuk mengunjungi pulau tersebut dan bertemu dengan ketiga biarawan tersebut. Namun, ketika uskup bertanya tentang bagaimana mereka mencari keselamatan dan melayani Tuhan, ketiga biarawan tersebut hanya menjawab bahwa mereka berdoa dengan sederhana: “Tiga kamu, tiga kami, kasihanilah kami” . (Tiga kamu yang dimaksud adalah Allah Trinitas,sedangkan Tiga kami adalah ke 3 biarawan tua tadi)

3.Uskup kemudian mencoba mengajarkan mereka doa Bapa Kami, tetapi biarawan-biarawan tersebut kesulitan mengingat kata-kata doa tersebut. Akhirnya, uskup memutuskan untuk mengajarkan mereka doa tersebut sampai larut malam. Setelah yakin bahwa mereka telah menghafal doa tersebut, uskup meninggalkan pulau tersebut dengan pesan agar mereka berdoa seperti yang telah diajarkan.

4 Namun, ketika kapal uskup melanjutkan perjalanan, uskup melihat ketiga biarawan tersebut berlari di atas air dan mengejar kapal tersebut. Mereka kemudian memberitahu uskup bahwa mereka lupa doa yang telah diajarkan ke mereka .

5.Pesan moral yang dapat diambil adalah bahwa kesederhanaan dan keikhlasan dalam beribadah lebih penting daripada pengetahuan dan kecerdasan intelektual . Ketiga biarawan tersebut mungkin tidak memiliki pengetahuan yang luas tentang agama, tetapi mereka memiliki keikhlasan dan kesederhanaan dalam beribadah. Uskup yang mengunjungi mereka awalnya merasa bahwa dia harus mengajarkan mereka doa yang benar, tetapi akhirnya dia belajar dari mereka bahwa kesederhanaan dan keikhlasan dalam beribadah lebih penting daripada pengetahuan dan kecerdasan intelektual