TIDAK DIAKUI OLEH GEREJA

1.Queen James Bible adalah revisi dari King James Bible yang mengedit semua referensi tentang homoseksualitas untuk mencegah penafsiran homofobik dari Firman Tuhan. Tujuan Queen James Bible adalah untuk menarik audiens homoseksual dan menunjukkan bahwa anggota komunitas LGBTQ+ masih ingin merangkul Yesus.

2.Queen James Bible tidak diakui oleh gereja mana pun sebagai terjemahan resmi atau otoritatif dari Alkitab. Banyak orang Kristen yang menganggap Queen James Bible sebagai upaya untuk menyesuaikan Firman Tuhan dengan agenda politik atau sosial tertentu. Mereka berpendapat bahwa Queen James Bible tidak setia kepada teks asli dan mengabaikan konteks sejarah dan budaya dari wahyu ilahi¹². Mereka juga menolak klaim bahwa Raja James I adalah homoseksual atau bahwa homoseksualitas tidak pernah disebutkan dalam naskah kuno.

3.Namun, ada juga orang Kristen yang mendukung Queen James Bible sebagai cara untuk menunjukkan kasih dan inklusivitas kepada komunitas LGBTQ+. Mereka berpendapat bahwa Queen James Bible mencerminkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya dan bahasa kuno, dan bahwa terjemahan ini lebih sesuai dengan pesan kasih Allah. Mereka juga mengklaim bahwa Raja James I adalah contoh dari seorang pemimpin Kristen yang menghormati keberagaman dan toleransi.