TINGGAL DI PADANG GURUN

TINGGAL DI PADANG GURUN

Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal dipadang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel (Luk..1:80)

1.Lukas fasal 1 ditutup dengan uraian mengenai Yohanes Pembaptis sebelum masa pelayanan publik, dan sebelum ia berusia 30 tahun. Ia tinggal di padang gurun, kemungkinan besar padang gurun didaerah Yudea tempat orang tuanya tinggal dan kemudian hari ia mulai pelayanannya disana (Luk.1:39; Mark.1:6). Kemudian hari diinformasikan juga bahwa ia memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan (Markus 1:6).

2.Tinggal di padang gurun adalah sesuatu yang “aneh”dan tidak biasa. Biasanya orang di kota atau dusun kecil dan dalam tradisi Yahudi sejak anak anak dapat belajar firman Tuhan, berupa Torat dibawah bimbingan guru agama atau ahli Torat. Dengan tinggal di padang gurun jelas Yohanes tidak belajar agama dari para ahli Torat baik secara langsung ataupun tidak langsung.

3.Lalu bagaimana ia belajar firman Tuhan?  Apakah secara langsung karena ia sudah penuh Roh Kudus sejak dalam kandungan? Atau mungkin juga ada kelompok agama Yahudi yang menyendiri dipadang gurun menjauhkani diri dari keramaian dunia, sehingga Yohanes dapat belajar dari mereka? Kita tidak mempunyai bahan untuk menentukan itu, tetapi yang jelas ia dipenuhi Roh Kudus sehingga bukan tidak mungkin Roh Kudus memberi bimbingan kepadanya. Hasilnya jelas ketika ia sudah berumur 30 tahun dan tampil dimuka umum, ia sudah siap dengan Friman Tuhan untuk diberitakan khususnya mengajak orang kepada pertobatan untuk hidup pada jalan jalan Tuhan.

4.Gaya hidup Yohanes hidup dipadang belantara bukanlah suatu model untuk ditiru, karena kita ditempatkan ditengah dunia yang hiruk pikuk dan penuh dosa, dimana disana kita dipanggil untuk menjadi terang ditengah kegelapan dunia dan garam ditengah dunia yang sedang membusuk.

5.Sesekali dalam setahun secara teratur  boleh juga kita menyendiri  “dipadang gurun” (yaitu tempat yang sunyi ,bebas dari kebisingan dunia) bersama sdr sdr seiman lain , untuk merenungkan misi hidup kita dibawah terang firman Tuhan dan mendekatkan diri kepada Tuhan Allah sumber pemberi hidup dan Yesus Kristus  juru selamat, serta mencari pimpinan Roh Kudus sebagai pembekalan untuk melanjutkan perjalanan hidup sebagai saksi dan pelayan pelayan Tuhan.  Hal menyepi ini kita sebut sebagai “retreat”yang dapat dilakukan bersama sdr sdr seiman lainnya atau dengan keluarga atau mungkin juga seorang diri dengan agenda pembelajaran firman Tuhan dan berdoa dengan lebih khusuk.