TEODISI
III.ALKITAB DAN TEODISI
04.BUKU AYUB
1.Brueggemann memperlakukan Kitab Ayub yang alkitabiah sebagai contoh utama dari “tantangan teodisi yang baru dimunculkan ” terhadap “penyelesaian teodisi Kitab Ulangan”. Pekerjaan “tidak bercela dan lurus, orang yang takut akan Allah dan berbalik dari kejahatan,” [Ayub 1: 1] tetapi meskipun demikian ia menderita “semua kejahatan yang dibawa Tuhan kepadanya.” [Ayub 42:11] Di tengah-tengah penderitaannya, Ayub secara eksplisit menentang penyelesaian teodisI Kiab Ulangan : “semuanya disamakan ; Karena itu aku berkata, [Allah] membinasakan orang yang tidak bercela dan orang fasik. “[Ayub 9:22]
2.Ayub tidak hanya menantang penyelesaian teodisi Kitab Ulangan dengan fakta penderitaannya sendiri yang tidak berdosa dan dengan kontradiksi eksplisit terhadap pandangan lama, ia menginterogasi Allah, “Mengapa orang fasik hidup terus, mencapai usia tua, dan menjadi kuat dalam kekuasaan?” [ Ayub 21: 7] Brueggemann menilai fakta bahwa Tuhan tidak punya jawaban terhadap pertanyaan mengapa Ayub dan ini menjadi sangat penting sehingga “Kitab Ayub menghidupkan penolakan, keengganan, atau ketidakmampuan [Tuhan] untuk menjawab” permintaan Ayub. [35] Lebih buruk lagi, Tuhan berkata tentang dirinya sendiri: [36] “… kamu [Setan] menghasutku untuk menghancurkannya tanpa alasan.” [Ayub 2: 3]
3.Brueggemann menjelaskan bahwa “belokan” yang ia lihat dalam Kitab Ayub adalah belokan dari melihat ‘benar’ sebagai menerima penyelesaian teodisi lama (Kitab Ulangan). Itu dulu.
Sekarang, ia melanjutkan, “mungkin apa yang ‘benar’ adalah penolakan Ayub untuk menyerah, dan karena itu apa yang dirayakan adalah seluruh argumennya yang menantang … Itulah, apa yang Yahweh maksudkan sebagai ‘benar’ bahwa Ayub (Israel, umat manusia) harus membuat kasus yang sah (membawakan masalahnya) “di hadapan Tuhan” tanpa takut-takut atau pengecut “untuk” membawa pertanyaan manusia tentang keadilan ke dalam zona bahaya kekudusan Allah. ”
SUMBER:
https://en.wikipedia.org/wiki/Theodicy_and_the_Bible
Note:
Theodicy (bhs Inggris) ada yang menerjemahkan dengan Teodisi, Teodise atau Teodisae, dalam bahasan istilah Teodisi lebih banyak yang memakainya .
Teodisi Kristen adalah ilmu yang mencoba menjelaskan relasi antara Allah yang mahakuasa, berdaulat, adil dan maha baik dengan kenyataan adanya penderitaan dan kejahatan didunia ini.