- Tradisi Rabo-Rabo di Jakarta
Tradisi Rabo-rabo merupakan ritual yang biasa dilakukan masyarakat Komunitas Tugu, Semper Barat, Kecamatan Kota.
Warga Kampung Tugu merupakan keturunan orang Portugis yang dijadikan pekerja dan serdadu di zaman Belanda.
Lebih dari ratusan tahun mereka menetap di kawasan Semper, Jakarta Utara dan telah berakulturasi dengan penduduk lokal.
Melansir dari laman kompas.com, Ketua Ikatan Keluarga Besar Tugu (IKBT), Erni Lissie Michiele (68) mengungkapkan tradisi Rabo-rabo sudah lama sekali dilakukan.
“Jadi kita berkunjung ke rumah sanak keluarga, ke tetanga kita. Setiap mampir ke rumah, nanti ada satu yang ikut. Sampai nanti ke rumah terakhir,” ucap Michiels.
Rabo-rabo diambil dari bahasa Portugis yaitu kata Rabo yang berarti mengekor.
Oleh karena itu, tradisi ini diawali dengan mengunjungi beberapa gereja di sekitar Kampung Tugu.
Tak hanya gereja, para umat Kristiani juga mengunjungi rumah warga satu persatu sambil menyanyi dan menari diiringi musik tradisional Keroncong Tugu.
Uniknya, ketika sampai rumah warga mereka akan langsung berciuman pipi kiri dan kanan dengan keluarga rumah yang didatangi, bernyanyi, berjoget, sembari makan camilan, dan minum.
Setelah selesai dua sampai empat lagu yang diiringi lantunan musik lincah, mereka siap bergeser ke rumah warga lain.
Namun, sebelum melaksanakan Rabo-rabo, para umat kristiani terlebih dahulu akan melaksanakan kebaktian doa atau ibadah bersama di gereja.
Warga yang rumahnya dikunjungi harus keluar rumah dan ikut mengekor pada rombongan, bergabung untuk menyanyi dan menari sambil mengunjungi rumah berikutnya.
SUMBER:
Nama Situs : grid.id
Judul Asli: Natal 2018 : Berikut 8 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia, Salah Satunya Meledakkan Meriam Bambu
Penulis : Novita Desy Prasetyowati –