TRUMP DITERTAWAKAN?
Menurut berita Presiden USA Donald Trump ditertawakan ketika pidato dihadapan Sidang Umum PBB September 2018. Dari pihak Trump sendiri dia membantah dengan mengatakan bahwa dia tertawa dengan peserta persidangan. Dua arti yang berbeda. Ditertawakan berarti menjadi obyek yang agak direndahkan, sedangkan tertawa bersama berarti Trump menjadi subyek yang menikmati tertawa bersama yang lain. Kebenarannya yang mana?
(https://www.telegraph.co.uk/news/2018/09/25/un-general-assembly-2018-live-updates-latest-news/)
Dalam hidup sehari hari memang kadang kadang terjadi seseorang ditertawakan seperti pengalaman Ayub di Ayub 30:1 – Aku ditertawakan..Itu terjadi ketika ia sudah jatuh miskin, kena sakit penyakit, dan anak anaknya mati. TEntu orang yang mentertawakan adalah orang orang yang tidak suka pada Ayub. Orang yang mengalami menjadi obyek ditertawakan mungkin saja menangis oleh karenanya.
Pada ketika lain orang juga bisa tertawa. Bukan saja orang perorangan tetapi sebuah bangsa seperti pengalaman bangsa Israel yang dibebaskan Allah dari pembuangan Babel. Mazmur 126;2 menulis: “Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak sorai……”
Bagaimana situasi hidup anda saat saat ini? Apakah sedang ditertawakan? Kiranya Tuhan Yesus memberi penghiburan dan kekuatan untuk menanggung itu semua. Bagi yang lainnya mungkin saat saat ini anda sedang penuh tawa. Mengapa tidak karena hidup yang penuh keberkatan, doa doa yang dijawab dan campur tangan Tuhan yang diluar dugaan dan lain lain sebab sehingga anda dapat tertawa. Biarlah dalam hal ini jangan lupa diri, tetapi ingat sumber tertawa anda dari Tuhan, sehingga mengingat itu biarlah segala puji syukur dinaikan dengan tidak henti hentinya kepada Allah Bapa yang penuh kemurahan dalam hidup anda.
Trump ditertawakan atau tertawa dengan peserta persidangan PBB? Biarlah itu menjadi urusan mereka mereka yang terlibat. Bagi kita mari mengurus perjalanan hidup kita sendiri dengan berbagai pengalaman- ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa (Pengkh. 3:4). Jalani kehidupan dengan tangis dan tawa bersama Tuhan Yesus yang beserta senantiasa dalam seluruh perjalanan dan peristiwa kehidupan kita sekalian.