TUHAN ADALAH GEMBALAKU
Mazmur 23:1
Alkitab menggambarkan ikatan hubungan antara orang percaya dengan Tuhan dalam bentuk hubungan antara domba dan Gembalanya. Domba menggambarkan sosok yang lemah, bodoh, mudah tersesat, selalu dalam bahaya dan tidak berdaya. Domba selalu membutuhkan gembala untuk menuntunnya.
Seperti domba, kita orang orang percaya sesungguhnya lemah dan tidak berdaya, rentan menghadapi masalah, mudah terpengaruh, sering tidak sadar akan bahaya dosa, begitu mudahnya tersesat dan tidak berdaya dalam menghadapi bahaya. Artinya, kita akan binasa dengan mudah jika kita tidak memiliki gembala yang cakap dan baik untuk menuntun kita.
Tuhan Yesus yang menyatakan “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”(Yohanes 10:11).. “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.” (Yohanes 10:14-15). Dalam Yesus kita menemukan sosok Gembala yang baik, yang akan senantiasa menuntun kita supaya tidak tersesat dan binasa.
Apapun masalah kita hari ini, datanglah pada Gembala yang baik. Selalu ada jalan keluar, karena Gembala kita mengenal siapa diri kita dan pasti tahu apa yang terbaik buat kita.