WAKTU TUHAN
2 Samuel 1:1-27
1. Banyak kali kita menjadi tidak sabar dalam menantikan pemenhuan suatu janji. Ketidak sabaran ini acap kali disumbang oleh cara pendidikan yang kita peroleh. Banyak orang tua cepat cepat memenuhi keingingan anaknya, sebab tidak tahan anaknya yang merengek terus. Orang tua yang bijaksana akan memberi penjelasan, dan bimbingan melatih kesabaran anak. Tidak semua permintaan anak segera dipenuhi. Anak diberi waktu tertentu untuk menunggu. Anak dilatih kesabaran. Cara mendidik ini akan menghasilkan orang dewasa yang sabar dalam menunggu sesuatu.
2.Daud adalah orang yang sabar dalam menunggu hari ia menjadi raja sepenuhnya. Buktinya ketika ada kesempatan membunuh Daud disuatu gua, ia tida melakukan itu. Daud mau menunggu waktu Tuhan sendiri. Dalam bacaan hari ini, tibalah hari yang ditunggu tunggu itu. Kitab 2 Samuel diawali informasi tentang kematian Saul dan kemenangan Daud atas orang Amalek. Informasi ini dipertegas dengan datangnya seorang Amalek dari medan perang untuk memberitahu Daud (2). Ia bahkan berkata bahwa dirinyalah yang membunuh Saul atas permintaan Saul sendiri (6-10). Sebagai bukti untuk memperkuat laporannya, orang Amalek ini menunjukkan mahkota dan gelang yang tadinya dikenakan Saul (10).
3.Akuratkah informasi ini? Dari 1 Samuel 31:1-10 kita mendapat informasi tentang kematian Saul, sehingga bisa saja kita katakan bahwa orang Amalek itu memberi informasi yang tidak benar. Lalu kenapa dia sampai hati menyampaikan informasi seperti itu? Tampaknya orang Amalek itu tahu bahwa Daud akan menggantikan Saul. Itu berarti, kematian Saul akan merupakan kabar baik bagi Daud karena dapat memuluskan jalan Daud ke takhta Israel. Kelihatannya, si orang Amalek ingin “mengambil hati” Daud dan menarik keuntungan. Namun dia salah duga, karena bukan demikian pandangan Daud. Bagi Daud, orang Amalek itu telah membunuh orang yang diurapi Allah dan itu merupakan kejahatan yang sangat serius, yang pelakunya patut dijatuhi hukuman mati (14-16)! Kematian Saul dan Yonatan, anak Saul yang merupakan sahabat Daud juga, membuat Daud meratap (17-27).
4. Meski Saul memusuhi Daud dan Tuhan sendiri sudah menetapkan Daud untuk menggantikan Saul sebagai raja, Daud tidak menganggap dirinya berkuasa atas Saul. Maka ia tak akan berusaha mewujudkan janji Allah itu dengan paksa atau dengan menggunakan tangan orang lain. Ini pelajaran penting bagi kita. Biarlah kehendak Allah atas kita terwujud berdasarkan waktu yang sudah dirancang Allah. Jangan berusaha menggiring situasi dan kondisi berjalan memenuhi hasrat dan waktu kita, tetapi mengatasnamakan kehendak Allah.
Belajar bersabar seperti Daud menantikan akan berkat penuh yang akan diberikan kepadanya. Itu menjadi nyata setelah Saul mati dimedan pertempuran.
Lagu : Waktu Tuhan