Y E S U S
P: Dalam Lukas 2:40, karena kasih karunia adalah kemurahan yang tidak pantas didapatkan, bagaimana bisa kasih karunia Allah ada pada Yesus?
J: Ini mengungkapkan bahwa Yesus memiliki kasih karunia Allah, berarti bahwa Allah Bapa bersuka atas bagaimana Yesus bertumbuh, dan bahwa Allah Bapa dan Roh Kudus menguatkan pertumbuhan jasmani Yesus. Lihat juga pembahasan pada Lukas 2:52 untuk informasi selengkapnya.
P: Dalam Lukas 2:43-50, apakah Yesus tidak mematuhi orangtuanya, dan mungkin berdosa, dengan tidak kembali pada mereka?
J: Tidak, Yesus tidak membangkang atas perintah ibunya. Maria mungkin mengira Yesus tidak menurut berdasarkan Lukas 2:48. Namun, terkadang orangtua salah ketika mereka berpikir anak-anak mereka sedang melakukan hal yang salah. Mereka tidak pernah memberikan sebuah perintah yang Yesus langgar, dan Yesus mungkin tidak sadar bahwa mereka telah pergi.
Secara umum, anak-anak seharusnya menurut pada orangtua mereka. Namun, apabila orangtua kita bertentangan dengan perintah yang diberikan Allah, kita harus menurut pada Allah bukan orangtua kita untuk hal-hal yang khusus.
P: Dalam Lukas 2:49, apakah Yesus menjawab dengan kasar pada ibuNya?
J: Tidak. Dengan hormat menjelaskan mengapa anda berada disuatu tempat bukanlah jawaban yang kasar pada orangtua anda. Yesus berbicara dengan ibuNya, tapi Ia tidak berbicara dengan kasar padanya.
P: Dalam Lukas 2:52, karena tidak ada seorangpun yang dikasihi dirinya sendiri, dan karena Yesus adalah Tuhan, bagaimana bisa Yesus makin dikasihi oleh Allah?
J: Dalam Alkitab, kata “Allah”, ketika tidak mengarah pada seorang dewa, terkadang berarti Allah Bapa, terkadang Allah Putra, terkadang Allah Roh, dan terkadang Allah Tritunggal. Di sini berarti Allah Bapa dan Roh.
Disamping itu, Allah Bapa memiliki peran Allah pada Allah Putra, sebagaimana Ibrani 1:9 menunjukkan dengan jelas ketika dikatakan, “sebab itu Allah, Allah-mu…” ketika berada di bumi, bahkan Yesus belajar tentang kepatuhan dan kemenurutan, menurut Ibrani 5:7-8.
P: Pada saat pembaptisan Yesus, apakah sebuah suara berbicara pada orang-orang disekitar Yesus seperti dalam Matius atau hanya pada Yesus (Jesus, Interruptedhal.39-40). Dalam Matius 3:17 Bapa mengatakan, “Inilah AnakKu …” dan dalam Markus 1:11 dan Lukas 3:22 Bapa berkata, “Engkaulah AnakKu….”
J: Pada satu sisi, Bapa bisa saja berbicara dua kali, sekali kepada orang-orang, dan sekali, dengan terdengar atau tidak terdengar, pada Yesus. Di lain hal, Bapa bisa saja berkata hanya satu kalimat. Dalam banyak tempat di Alkitab penulis Injil tidak memberikan kutipan yang pasti, tapi intisari atau makna dari apa yang dikomunikasikan. Itu mudah untuk melupakan bahwa tanda-tanda kutipan modern tidak diketahui dalam tulisan kuno. Di luar itu, sudah jelas dari ketiga penulis bahwa Bapa mengatakan bahwa Yesus adalah Anak yang dikasihiNya, kepadaNyalah Ia berkenan.
Sumber
http://www.muslimhope.com/Indonesian/BibleAnswers_Indonesian/LukeQA_Indonesian.htm