YESUS-TABERNAKEL 4


“YESUS SEBAGAI PENGGENAP TEMPAT IBADAH”
TEMPAT IBADAH BANGSA ISRAEL
INJIL YOHANES: YESUS SEBAGAI PENGGENAP
Di dalam menunjukkan Yesus sebagai penggenap tempat ibadah Perjanjian Lama, ada empat teks kunci yang digunakan Yohanes di dalam Injilnya. Teks pertama dan kedua telah diuraikan dalam tulisan terdahulu.

TEKS KETIGA YOHANES 2:19-21.
1.Teks ini merupakan bagian dari episode penyucian yang dilakukan Yesus terhadap bait Allah. Ketika orang-orang Yahudi menantang otoritas Yesus dengan meminta tanda kepada-Nya (ayat 18), Ia menjawab, ―Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali‖ (ayat 19). Yohanes kemudian menampilkan sebuah misunderstanding24 dari orang-orang Yahudi mengenai pernyataan Yesus tersebut ketika mereka berkata, ―Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?‖ (ayat 20).

2.Yohanes lantas memberikan komentar teologis bahwa sebenarnya yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri (ayat 21). Para sarjana tidak sependapat mengenai kaitan kisah ini dengan catatan penyucian di Sinoptik yang terjadi di akhir pelayanan Yesus. Beberapa sarjana (mis. Blomberg,25 Carson,26 Morris27) beranggapan bahwa Yesus menyucikan Bait Allah setidaknya sebanyak dua kali, yakni di awal pelayanan-Nya (sebagaimana dicatat Yohanes) dan di akhir pelayanan-Nya (sebagaimana dicatat Injil Sinoptik).

3.Akan tetapi, menimbang beberapa hal nampaknya lebih tepat memaknai bahwa Yesus menyucikan bait Allah hanya sekali, yakni sesuai dengan catatan Sinoptik, menjelang akhir pelayanan-Nya.28
3.1.Pertama, ini sesuai dengan natur Yohanes yang lebih teologis ketimbang kronologis dibanding Injil Sinoptik.29
3.2.Kedua, meski memang ada kemungkinan Yesus melakukan atau mengajarkan suatu hal beberapa kali, sehingga menghasilkan catatan yang berbeda. Namun, tidak berarti bahwa semua catatan yang berbeda menunjukkan bahwa hal tersebut dilakukan Yesus beberapa kali. Catatan penyangkalan Petrus di dalam Injil Yohanes dan Injil Sinoptik juga tidak persis sama, namun tidak berarti bahwa Petrus menyangkal lebih dari tiga kali.
3.3.Ketiga, tindakan Yesus menyucikan Bait Allah tentunya merupakan tindakan yang amat serius bagi pemimpin agama Yahudi. Jadi, nampaknya hampir mustahil bila mereka membiarkan peristiwa tersebut terjadi sampai dua kali.

4.Lantas mengapa Yohanes menempatkan kisah penyucian ini di awal pelayanan Yesus? Nampaknya, lagi-lagi Yohanes memiliki alasan teologis di baliknya. Yohanes kembali ingin menampilkan Yesus sebagai penggenap berbagai ritual keagamaan di dalam agama Yahudi. Setelah menampilkan Yesus sebagai penggenap tabernakel (1:14), ritual korban (1:29-34), dan ritual penyucian (2:1-11), kini Yohanes kembali menampilkan Yesus sebagai penggenap tempat ibadah: Yesus adalah Bait Allah sebenarnya.
Melalui tipologi Bait Allah dan tubuh-Nya, Yohanes kembali ingin menegaskan bahwa Yesuslah lambang kemuliaan dan kehadiran Allah di tengah-tengah umat manusia, dan karenanya, patut menjadi pusat penyembahan.

http://sttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/Yesus-Sebagai-Penggenap-Tempat-Ibadah-dalam-Injil-Yohanes_Stefanus-Kristianto.pdf