YUDAS ISKARIOT
1,Yudas Iskariot (mati ~29–33, Ibrani יהודה איש־קריותYəhûḏāh ʾΚ-qəriyyôṯ), anak Simon Iskariot (Yohanes 6:71), dia juga termasuk salah seorang dari dua belas rasul yang dipilih oleh Yesus Kristus, dan dia bertugas sebagai bendahara (Yohanes 12:6, Yohanes 13:29). Yudas Iskariot dikenal di kalangan orang Kristen maupun orang Islam.
2.Arti penting nama “Iskariot” tidak jelas. Ada beberapa teori utama mengenai etimologinya:
2.1.Suatu penjelasan populer menganggap nama Iskariot diturunkan dari bahasa Ibrani איש־קריות, Κ-Qrîyôth, atau “orang Kerioth“. Injil Yohanes menyebut Yudas sebagai “putra Simon Iskariot” (meskipun sejumlah terjemahan hanya merujuknya sebagai “putra Simon” (Yohanes 6:71, Yohanes 13:26, Versi King James)), menyiratkan bahwa bukan Yudas, tetapi ayahnya yang berasal dari sana. Ada yang berspekulasi bahwa Kerioth merujuk kepada suatu daerah di Yudea, tetapi juga nama dua kota Yudea yang dikenal.
2.2.Teori kedua adalah bahwa “Iskariot” mengidentifikasi Yudas sebagai anggota sicarii. Ini adalah suatu kader pembunuh terlatih di antara pemberontak Yahudi yang bermaksud untuk mengusir orang Romawi dari Yudea. Namun, sejumlah sejarawan menunjukkan bahwa sicarii baru muncul pada tahun 40-an atau 50-an pada abad ke-1, sehingga Yudas tidak bisa menjadi anggotanya.
3.Menurut tradisi Kristen
Di kalangan orang Kristen, nama Yudas Iskariot sudah tidak asing lagi. Dia dianggap sebagai pengkhianat karena telah menyerahkan Yesus Kristus kepada imam-imam kepala dengan harga 30 keping perak (Matius 26:14-15). Matius 27:5 mencatat bahwa Yudas melemparkan uang perak yang diterimanya ke dalam Bait Suci, lalu pergi bunuh diri dengan cara gantung diri, dan kemudian oleh Imam-Imam uang tersebut dibelikan sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk, sebagai tempat pekuburan orang asing. Dalam Kisah Para Rasul 1:18 kemudian diceritakan bahwa Yudas Iskariot telah membeli sebidang tanah sebelum ia akhirnya “jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar”—tanah tersebut pada akhirnya dinamai Tanah Darah, atau Hakal-Dama.
Dalam suatu pemilihan yang diadakan oleh para murid, posisi Yudas akhirnya digantikan oleh Matiassetelah kesebelas murid membuang undi untuk menentukan siapa orang ke-12 yang akan menggantikannya (Kisah Para Rasul 1:26).
4.APLIKASI. Yudas bukan panutan untuk diikuti, bahkan harus dihindari agar jangan terjadi dengan kita. IKut Yesus, kemudian menghianati dan menjualnya. Dalam kehidupan sehari hari, disana sini kita saksikan kisah kehidupan Yudas terluang. Orang meninggalkan Yesus karena ditukarkan dengan suami atau istri, atau dalam kesempatan lain orang menukarkannya dengan pangkat /jabatan . INi peristiwa peristiwa yang menyedihkan dan memprihatinkan. Orang ini hilang keselamatannya, atau lebih tepatnya sebenarnya memang belum selamat, Cuma lahiriah saja ikut Yesus, jadi tidak ada isitilah hilang keselamatannya.
Mari kita meneruskan perjalanan kita sebagai seorang Krsiten dengan setia dan bertekun. Tetap dalam persekutuan dan mengandalkan Tuhan Yesus.
BACAAN :
https://id.wikipedia.org/wiki/Yudas_Iskariot