http://berpikiralkitabiah.blogspot.co.nz/2014/10/yunus-fakta-atau-mitos.html
Ketika membaca kisah mengenai nabi Yunus yang ditelan oleh ikan besar dan berada di dalam perut ikan selama 3 hari 3 malam (Yun 1:17), munculah 2 tanggapan pembaca, pembaca pertama percaya bahwa hal tersebut adalah mungkin saja terjadi maka menyimpulkan bahwa kisah tersebut adalah fakta sebagaimana tercatat di dalam Alkitab khususnya kitab Yunus, tetapi pembaca kedua beranggapan bahwa hal tersebut tidaklah mungkin terjadi, karena tidak mungkin ada ikan besar yang mampu menelan manusia dan manusia bisa tetap hidup di dalamnya.
Apakah persoalan ini layak untuk ditelaah lebih lanjut? Tentu saja. Kita perlu ingat bahwa iman Kristen sangat bertolak kepada Alkitab. Iman Kristen mempercayai Alkitab sebagai Firman Allah yang tertulis dan benar seluruhnya, yang dimaksud benar disini juga berarti historis, terjadi sebagaimana seperti yang dikatakan Alkitab. Apabila kisah Yunus hanyalah mitos semata dan tidak pernah terjadi maka kepercayaan Kristen terhadap Alkitab khususnya kitab Yunus pun menjadi ketidakbenaran dan tidak ada bedanya dengan kepercayaan kepada dewa-dewa kuno yang tidak pernah terjadi dalam realitas tetapi merupakan dongeng semata.
Untuk memahami hal ini, mari kita memperhatikan dua segi secara teliti, yaitu segi fakta Alkitab atau apa yang dikatakan Alkitab dan segi fakta pendukung diluar Alkitab.
Yang pertama, dari sisi fakta Alkitab, Yunus adalah nama nabi yang benar-benar ada dalam sejarah Israel, hal tersebut dapat kita lihat dari pendahuluan kitab Yunus yaitu Yunus 1:1 yang mengatakan “Datanglah Firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai”. Juga terdapat dalam kitab sejarah yang diakui oleh bangsa Israel yaitu kitab Raja-Raja. 2 Raj 14:25 menyatakan bahwa Yerobeam bin Yoas, raja Israel mendapatkan Firman Tuhan melalui perantaraan nabi Yunus bin Amitai, tidak diragukan lagi bahwa Yunus adalah seorang nabi di zaman raja Yerobeam, di kerajaan Israel Utara. Seluruh kitab Yunus menceritakan mengenai sebagian kehidupan pelayanan nabi Yunus dari Israel tersebut yang diutus Tuhan ke Niniwe. Sama sekali tidak kelihatan dongeng atau sekedar cerita atau pun mitos bukan? Dalam kitab Yunus juga tercatat banyak sekali fakta terperinci mengenai tempat dan peristiwa yang terjadi, semuanya bersesuaian dengan sejarah diluar Alkitab, misalnya mengenai Niniwe adalah kota yang besar, fakta ini juga terdapat dalam buku-buku sejarah di luar Alkitab, dll saudara bisa cek sendiri fakta-fakta historis yang terdapat dalam kitab Yunus dan membandingkannya dengan hasil penelitian sejarah di luar Alkitab. Jadi, tempat kitab Yunus dalam Alkitab adalah sebagai kitab yang historis, fakta yang benar terjadi, dan bukan dongeng.
Yang kedua, mari kita memperhatikan fakta di luar Alkitab. Mungkinkah manusia dewasa ditelan oleh ikan besar dan tetap hidup di dalam perut ikan? J. Sidlow Baxter dalam bukunya yang terkenal Menggali Isi Alkitab jilid kedua (hlm 401-402) mengutip satu peristiwa yang mampu memberikan kita informasi yang sangat berharga:
“Dalam bulan Februari 1891, sewaktu kapal penangkap ikan paus, Star of the East, sedang berlayar sekitar pulau-pulau Falkland, juru intai melihat seekor ikan paus yang besar, kr 5 km jaraknya dari kapal. Dua sampan diturunkan, tidak lama kemudian seekor awak sampan itu berhasil melemparkan tombak ke tubuh ikan itu. Sampan kedua menyerang, tapi dipukul oleh ekor ikan itu sehingga terbalik. Penumpangnya tercampak ke laut, seorang tenggelam, dan yang seorang lagi bernama James Bartley hilang lenyap tidak ketahuan ke mana perginya.
Ikan paus itu dapat dibunuh, dan dalam waktu beberapa jam saja tubuh ikan besar itu telah diikat di samping kapal. Semua awak kapal sibuk bekerja mengeluarkan lemaknya dengan memakai kapak dan tembilang. Mereka bekerja siang malam. Keesokan harinya mereka terkejut tatkala menyentuh sesuatu dalam kantong perut ikan yang sudah diangkat dan terletak di atas geladak kapal. Benda itu bergerak-gerak. Ternyata dalam perut ikan itu terdapat kelasi (KBBI: Kelasi adalah awak kapal dengan pangkat yang terendah) yang hilang kemarinnya, menggeletak dalam keadaan pingsan. Ia dibaringkan di atas geladak, disiram dengan air laut, lalu sadar kembali dari pingsannya. Tapi ingatannya kacau. Ia kemudian ditempatkan dalam bilik kapten; dua minggu lamanya ia tetap seperti orang gila. Ia dirawat dengan hati-hati oleh kapten dan para perwira, lambat laun ingatannya pulih. Pada minggu ketiga ia sembuh seperti sediakala, dan dapat melakukan pekerjaannya lagi.
Selama berada dalam perut ikan, kulit Bartley rupanya terkena air perut ikan, lalu berubah warna. Muka, leher, dan tangannya menjadi putih sama sekali, seperti perkamen. Bartley mengatakan, mungkin ia dapat hidup terus dalam perut ikan itu sampai akhirnya mati kelaparan; hanya ia merasa sangat takut, hampir ia menjadi gila. Dalam perut ikan itu terdapat cukup udara untuk bernafas.”
Apakah ikan yang menelan Yunus adalah ikan paus? Alkitab tidak menyatakannya, hanya saja melalui peristiwa James Bartley yang berada di perut ikan selama 1,5 hari lamanya, kita mengetahui bahwa ada jenis ikan yang mampu menelan manusia dewasa hidup-hidup dan memiliki cukup udara untuk manusia dewasa bernafas di dalam perutnya. Apakah Yunus tetap hidup selama berada di dalam perut ikan besar? Ada kemungkinan, saya sendiri tidak yakin, kebanyakan penafsir menyatakan Yunus tetap hidup, sebagian penafsir menyatakan Yunus mati lalu dibangkitkan Tuhan. Saya secara pribadi mempercayai tafsiran yang kedua. Hal ini mungkin akan dibahas secara khusus dalam artikel lain. Yang jelas, dua segi fakta yakni fakta dalam Alkitab maupun fakta diluar Alkitab, keduanya menekankan bahwa kisah Yunus adalah historis, dan bukan sekedar mitos isapan jempol yang sudah jadul. Tuhan memberkati.