**”The Denial of Death”** adalah buku tahun 1973 oleh antropolog budaya Amerika, Ernest Becker, yang membahas implikasi psikologis dan filosofis tentang bagaimana manusia dan budaya bereaksi terhadap konsep kematian. Penulis berargumen bahwa sebagian besar tindakan manusia dilakukan untuk mengabaikan atau menghindari keniscayaan kematian.
TINJAUAN DARI PERSPEKTIF TEOLOGIA KRISTEN
Buku The Denial of Death (Penyangkalan Terhadap Kematian ) karya Ernest Becker adalah eksplorasi mendalam tentang cara manusia menghadapi (atau menghindari) realitas kematian. Dari perspektif teologi Kristen, buku ini menawarkan titik tolak refleksi yang signifikan terhadap konsep mortalitas, makna hidup, dan harapan akan kehidupan kekal.
1. Kematian sebagai Konsekuensi Dosa
Dalam tradisi Kristen, kematian dipandang sebagai akibat dari dosa manusia (Roma 6:23). Becker menunjukkan bagaimana manusia menciptakan berbagai mekanisme untuk menyangkal atau mengatasi ketakutan akan kematian. Perspektif ini bisa disejajarkan dengan pandangan Kristen tentang “kejatuhan manusia” yang mendorong manusia mencari penyelamatan. Namun, teologi Kristen menyatakan bahwa solusi terhadap ketakutan ini tidak ditemukan dalam sistem manusia, tetapi dalam kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus (1 Korintus 15:55–57).
2. Kebutuhan Akan Makna Transendental
Becker menekankan bahwa manusia mencari makna hidup untuk melampaui kefanaan mereka. Ini mencerminkan kerinduan manusia terhadap sesuatu yang kekal, yang dalam teologi Kristen adalah hubungan dengan Allah. Pencarian ini dianggap bukti dari imago Dei—bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah dengan hasrat bawaan untuk mencari-Nya (Pengkhotbah 3:11). Menurut Kristen, kebutuhan ini dipenuhi melalui pengenalan akan Kristus sebagai sumber pengharapan yang kekal (Yohanes 14:6).
3. Idola dan Sistem Kekebalan Simbolis
Becker berargumen bahwa manusia menciptakan “proyek keabadian” melalui budaya, prestasi, atau agama untuk menyangkal kematian. Dalam teologi Kristen, ini dapat dilihat sebagai bentuk penyembahan berhala (idolatry)—upaya manusia menggantikan Tuhan dengan ciptaan. Kristen menegaskan bahwa hanya Allah yang kekal, dan segala usaha manusia tanpa Dia akan sia-sia (Mazmur 127:1).
4. Kristus sebagai Jawaban terhadap Ketakutan Akan Kematian
Becker mendiagnosis ketakutan manusia akan kematian, tetapi ia tidak menawarkan solusi spiritual eksplisit. Teologi Kristen memberikan solusi melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Dalam Ibrani 2:14–15, dikatakan bahwa melalui kematian-Nya, Kristus membebaskan mereka yang diperbudak oleh ketakutan akan kematian. Ini adalah inti dari kabar baik Injil: kematian telah dikalahkan, dan ada kehidupan kekal bagi mereka yang percaya.
5. Relevansi bagi Kehidupan Kristen
Bagi orang Kristen, The Denial of Death dapat menjadi pengingat untuk tidak terjebak dalam sistem dunia yang menyangkal kematian atau mengandalkan prestasi manusia. Sebaliknya, orang Kristen dipanggil untuk hidup dengan pengharapan akan kebangkitan dan kemuliaan kekal (Filipi 3:20–21). Buku ini juga dapat membantu memahami tantangan budaya kontemporer dalam hal mortalitas dan menjadi pintu masuk untuk berbicara tentang pengharapan Injil.
Kesimpulan
Ernest Becker menawarkan analisis mendalam tentang psikologi manusia terhadap kematian, tetapi dari perspektif teologi Kristen, solusinya tetap berada dalam kerangka iman kepada Kristus. Dalam terang ini, buku The Denial of Death bisa dipahami sebagai penggambaran kebutuhan mendalam manusia akan Injil dan kehidupan yang kekal.