BAGAIMANA MERESPON TEGURAN TUHAN

a-m-o-s
BAGAIMANA MERESPON TEGURAN TUHAN
Amos 3 dan 4

Fasal 3 dan 4 masih berisi tentang teguran Tuhan.
Dalam Fasal 3, Allah memakai nabi Amos sebagai penyambung lidah Allah.
Di sini pun Tuhan ALLAH katakan bahwa Dia tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusanNya kepada hamba-hambaNya, para nabi. (Ayat 7).
Teguran Tuhan juga disampaikan dalam 9 pertanyaan (ayat 3-8).
Khusus untuk ayat 3, juga terkadang dibahas dalam bimbingan pernikahan atau bahkan diulas juga saat kebaktian pemberkatan.
Amos 3:3
“Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? ”
Teguran Tuhan tidak berhenti pada fasal ke-3, namun berlanjut pada fasal ke-4, terutama teguran bagi orang yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin (fasal 4 ayat 1).
Atas kesemuanya itu, Tuhan ALLAH telah bersumpah demi kekudusanNya, untuk memberikan hukuman yang setimpal (fasal 4, ayat 2)

RENUNGAN:
————
Setiap orang pasti lebih menyukai pujian, sanjungan, penghormatan, daripada teguran.
Teguran, tentu saja hanya diberikan kepada pihak yang telah melakukan kesalahan dan terutama kesalahan dalam tingkat yang melampaui batas toleransi.
Tidak hanya hidup dalam hubungan horisontal, terhadap sesama, terhadap rekan kantor, rekan gereja, tetangga, rekan bisnis, dlsb., tapi hubungan vertikal, hubungan dengan Allah pun harus dijaga dengan baik, jika tidak maka Allah pun akan menegor kita.
Di bagian Alkitab yang lain, kita melihat contoh bagaimana teguran atas kesalahan dan perbuatan jahat, direspons dengan baik, yaitu dengan pertobatan.
Contoh:
Daud saat ditegur oleh nabi Natan, karena bertindak sok pahlawan, dengan memperistri seorang janda yang suaminya (Uria) gugur dalam pertempuran. Gugurnya Uria karena siasat Daud, dengan memerintahkan Yoab untuk mengajak Uria bertempur di barisan depan namun kemudian meninggalkannya sendirian. Tewaslah Uria.
Praktis, istri Uria (Batsyeba binti Eliam) menjadi janda.
Daud mengambil istri Uria itu dan menjadikannya sebagai istri Daud, namun perbuatan jahat ini diketahui oleh Allah yang Maha Tahu.
Daud bertobat dan menyesali perbuatannya setelah mendapat teguran.
Contoh indah lainnya, adalah penduduk kota Niniwe. Setelah Yunus memberikan peringatan (teguran) dan penyampaian Firman Allah, maka seluruh penduduk Niniwe dan bahkan binatang-binatang piaraan pun berpuasa!
Akhirnya, karena pertobatan penduduk Niniwe maka penghukuman dari Allah tidak jadi, alias batal dilaksanakan.
Saya tidak tahu keadaan saudara-saudari sekalian.
Bisa saja ayat-ayat dalam Amos 1 s.d. 4 ini tidak tertuju langsung kepada kita, karena kita memang tidak berbuat jahat, tidak menindas orang lain, tidak menginjak orang miskin dan tidak memeras orang lemah.
Namun, apabila saya mendapat teguran dari Allah, dari ayat-ayat ini, apakah saya akan merespons dengan baik, bertobat dan menyesali perbuatan saya serta kembali kepada ajaran kasihNya dan perintahNya?
Penyusun YED