Salah satu hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada keluarga dan teman-teman kita adalah membantu mereka mati dengan baik. Terkadang mereka siap untuk pergi kepada Tuhan tetapi kita sulit untuk melepaskannya. Tetapi ada saat di mana kita perlu memberikan izin kepada orang-orang yang kita cintai untuk kembali kepada Tuhan, dari siapa mereka berasal. Kita harus duduk dengan tenang bersama mereka dan berkata: “Jangan takut… Aku mencintaimu, Tuhan mencintaimu… saatnya bagimu untuk pergi dengan damai. … Aku tidak akan menghalangi kamu … Aku merelakan mu untuk pulang … pergi dengan lembut, pergi dengan cintaku.” Mengatakan ini dari hati kita adalah hadiah sejati. Ini adalah hadiah terbesar yang bisa diberikan cinta.
Ketika Yesus mati dia berkata: “Bapa, ke dalam tangan-Mu Aku menyerahkan Roh-Ku” (Lukas 23:46). Adalah baik untuk sering mengulangi kata-kata ini dengan teman-teman kita yang sekarat. Dengan kata-kata ini di bibir atau di dalam hati mereka, mereka dapat membuat perikop seperti yang Yesus lakukan.
“Jagalah agar tidak ada seorang pun yang melewatkan kasih karunia Allah dan tidak ada akar pahit yang tumbuh untuk menimbulkan masalah dan menajiskan banyak orang.” – Ibrani 12:15 (NIV)