CORONA VIRUS dan IBADAH SEJATI
Untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia, ibadah di tempat2 suci dihentikan di seluruh dunia oleh Corona Virus.
Peristiwa Corona Virus mengubah konsepsi tempat ibadah. Tubuh kita adalah Bait Allah, Gereja, tempat tinggal Roh Kudus. Memelihara tubuh adalah Ibadah yang sejati, demikian difirmankan dalam kitab Suci: persembahkanlah tubuh (sooma) mu sebagai persembahan yang hidup….itu adalah ibadah yang sejati (Roma 12:1). Rombaklah bait Allah ini, dalam 3 hari Aku akan membangunnya kembali. Yang dimaksudkan-Nya dengan bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri (Yoh.2:20,21).
Tubuh atau sooma adalah keunikan manusia. Manusia punya tubuh, malaikat tidak punya tubuh. Iblis tidak punya tubuh. Tapi sering manusia tidak menghargai tubuhnya sendiri. Makan sembarangan, yang penting enak. Pemuasan nafsu makan diutamakan, bukan makan yang benar dan sehat. Makan bukan untuk hidup, tapi hidup untuk makan. Petunjuk makan sehat dalam kitab Suci diabaikan dan disalah tafsirkan.
Sekaranglah tiba saatnya untuk merombak konsepsi ibadah. Ibadah yang sejati ialah mempersembahkan tubuh manusia kepada Tuhan dalam keadaan hidup bukan dalam keadaan mati karena sakit. Menjaga tubuh agar jangan sampai jatuh sakit dengan asupan makanan dan suplemen alami yang benar dan berkualitas secara medis dan seturut firman Allah adalah ibadah yang menjadi prasyarat bagi kegiatan2 lain dalam hidup di dunia ini.
(Pdt. Jakub Santoja Ph.D.)