***Søren Kierkegaard adalah seorang filsuf Denmark yang sering dianggap sebagai “Bapak Eksistensialisme.” Eksistensialisme Kristen yang dikembangkannya menekankan pada eksistensi individu, kebebasan personal, pilihan, dan tanggung jawab dalam konteks iman Kristen. Berikut adalah pokok-pokok penting dari eksistensialisme Kristen menurut Kierkegaard:
- Tahap Estetika: Pada tahap ini, individu mencari kesenangan dan kepuasan pribadi melalui pengalaman estetis seperti seni, musik, dan hedonisme. Hidup dipenuhi dengan pencarian kenikmatan sesaat tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang atau pertimbangan moral. Namun, tahap ini sering berakhir dengan kekecewaan dan keputusasaan karena kurangnya makna yang sejati1.
- Tahap Etika: Setelah menyadari kekosongan hidup yang hanya didasarkan pada kesenangan, individu mungkin beralih ke tahap etika. Pada tahap ini, fokus berpindah ke tanggung jawab moral, kewajiban, dan komitmen sosial. Orang mulai mengejar kebaikan melalui tindakan yang bermoral dan hidup menurut prinsip-prinsip etika yang lebih tinggi. Meskipun tahap ini membawa kedalaman dan rasa tanggung jawab, Kierkegaard berargumen bahwa itu masih belum mencapai pemenuhan yang sejati1.
- Tahap Religius: Tahap ini adalah puncak dari perjalanan eksistensial individu menurut Kierkegaard. Di sini, individu menyadari keterbatasan akal manusia dan kebutuhan akan hubungan yang personal dengan Tuhan. Tahap ini melibatkan “lompatan iman,” di mana individu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan menemukan makna sejati dalam hubungan yang personal dan komitmen penuh kepada-Nya12.
***Kierkegaard juga menekankan pentingnya pilihan dan tanggung jawab pribadi dalam kehidupan beriman. Menurutnya, iman bukanlah sesuatu yang dapat diwariskan atau diterima begitu saja, tetapi harus dipilih dan dijalani secara aktif oleh individu.
Eksistensialisme Kristen Kierkegaard menawarkan perspektif yang mendalam tentang makna hidup, moralitas, dan hubungan dengan Tuhan, memberikan tantangan dan inspirasi bagi kehidupan Kristen12.