HARAPAN DITENGAH DUNIA YANG KACAU

Menantikan Kristus: Harapan di Tengah Dunia yang Kacau

SERI 7 KRISTOLOGI

Pendahuluan 

Dunia kita hari ini sedang berguncang. Perang, penyakit, bencana alam, ketidakadilan, dan penderitaan seolah tidak pernah habis. Di tengah semua ini, muncul satu pertanyaan besar: “Masih adakah harapan?”

Bagi orang percaya, jawabannya adalah: ya, masih ada harapan! Dan bukan sekadar harapan kosong, tapi harapan yang hidup, pasti, dan kekal—karena Yesus Kristus akan datang kembali.
Seperti yang dikatakan Yesus sendiri:
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 22:12)

 

A.Apa yang Dijanjikan dalam Kedatangan Kristus

Kedatangan Yesus yang kedua bukanlah dongeng atau penghiburan palsu. Itu adalah janji yang diulang-ulang dalam Perjanjian Baru. Paulus menulis bahwa kita “menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh berbahagia dan penyataan kemuliaan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (Titus 2:13).

Apa yang akan terjadi saat Kristus datang kembali?

  1. Ia akan menghakimi dunia dengan adil — semua kejahatan akan dibuka, dan kebenaran akan menang.
  2. Ia akan menghapus air mata kita — tidak ada lagi maut, duka, tangis, atau nyeri (lih. Wahyu 21:4).
  3. Ia akan memperbarui langit dan bumi — dunia yang kita kenal sekarang akan diperbarui, bebas dari kutuk dosa.

Kedatangan Kristus adalah momen penggenapan seluruh janji Allah. Itu adalah saat segala penderitaan kita digantikan dengan sukacita kekal. Inilah dasar pengharapan orang Kristen di tengah dunia yang penuh kesakitan.

 

B.Hidup dengan Waspada dan Setia

Namun, menantikan Kristus bukan berarti kita hanya duduk pasif dan menunggu. Justru, kita dipanggil untuk hidup dengan waspada dan setia.

Yesus berulang kali mengingatkan murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga, karena kedatangan-Nya seperti pencuri—tak terduga waktunya. Maka, hidup kita seharusnya mencerminkan kesiapan rohani:

  • Hidup dalam pertobatan, bukan sembarangan.
  • Melayani sesama, bukan mementingkan diri.
  • Membagikan Injil, bukan membisu dalam iman.

Tanda-tanda zaman menunjukkan bahwa dunia tidak akan membaik dengan sendirinya. Tapi kita tidak hidup dalam ketakutan—melainkan dalam pengharapan aktif, karena Raja kita akan datang.

 

C.Pengharapan Kekal di Tengah Penderitaan Dunia

Salah satu kekuatan terbesar dari iman Kristen adalah kemampuan untuk bertahan di tengah penderitaan. Kita tidak mengabaikan rasa sakit dan kejahatan dunia, tapi kita tahu bahwa penderitaan bukanlah akhir dari cerita.

Yesus sendiri pernah menderita, bahkan mati, tapi Ia bangkit dan menang. Demikian pula, gereja Tuhan sering menghadapi tantangan, penganiayaan, dan kekecewaan. Namun, seperti biji gandum yang mati dan tumbuh, penderitaan kita akan berbuah kekekalan.

Kita bisa tetap setia karena tahu bahwa penderitaan sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kelak (Roma 8:18). Kita tetap melangkah, walau berat, karena kita tahu siapa yang sedang kita nantikan.

 

Penutup: Mari Hidup dengan Harapan yang Hidup

Menantikan Kristus bukan tentang melarikan diri dari dunia, tapi tentang menjalani dunia ini dengan mata tertuju kepada kekekalan. Harapan akan kedatangan-Nya memberi kita arah, kekuatan, dan tujuan.

Jika hidup terasa gelap, ingatlah: Fajar akan terbit. Yesus akan datang kembali, membawa terang yang kekal.

“Sesungguhnya Aku datang segera.” (Wahyu 22:12)
“Kita menantikan penggenapan pengharapan yang penuh bahagia.” (Titus 2:13)

Mari kita hidup dengan penuh iman, kasih, dan pengharapan—karena kita tahu akhir ceritanya: Yesus menang, dan kita bersama-Nya.