HAWA NAFSU


HAWA NAFSU
YAKOBUS 4:1-10

AKIBAT HAWA NAFSU/ KEINGINAN / IRI HATI .
1.Ada konflik dalam diri kita. Dalam diri setiap orang kristen yang sejati, pasti ada kon¬flik antara keinginan Roh dan keinginan daging (Gal 5:17).
2. Ada konflik antara diri kita dengan orang lain (ay 1-2).
3. Ada konflik antara diri kita dengan Allah.
3.1. Tidak berdoa (ay 2 akhir). Kalau kita mempunyai keinginan yang kita tahu sebagai keinginan yang salah, maka mungkin sekali kita tidak akan berani berdoa untuk meminta hal tersebut kepada Allah. Tetapi dengan tidak berdoa, persekutuan dengan Allah menja¬di rusak.
3.2.Kita berdoa dengan motivasi yang salah (ay 3). Ada juga orang yang sekalipun tahu bahwa keinginannya salah, tetapi tetap nekad untuk berdoa. Tetapi doa seperti ini tidak akan dikabulkan oleh Allah (ay 3). Ini bisa membuat kita menjadi marah / jengkel kepada Allah, sehingga ada konflik antara kita dengan Allah.
3.3.Persahabatan dengan dunia menyebabkan kita menjadi musuh Allah (ay 4 bdk. 1Yoh 2:15) dan orang yang tidak setia disebut oleh terjemahan NASB diterjemahkan secara hurufiah dengan kata adulteresses (= pezinah perempuan). Kalau saudara bersahabat dengan dunia, saudara melakukan penyelewengan secara rohani, sehingga saudara disebut pezinah perempuan!
¨ kalau saudara mengutamakan pekerjaan / uang lebih dari Tuhan, saudara menjadikan diri saudara musuh Allah, dan saudara adalah seorang pezinah .

II. ALLAH TIDAK MAU DIDUA
Yabk.4:5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata:”Roh yang ditempatkan Allah didalam diri kita, diingininyaNya dengan cemburu?”
Wycliffe: Yak 4:5 – Roh – 5. Alasan lain mengapa seseorang Kristen tidak mungkin bersahabat dengan dunia diambil dari Alkitab. Ayat ini mungkin diterjemahkan berbeda dengan yang berikut, tetapi kalau menurut konteksnya maka subyek dari kalimat itu adalah Allah dan bukan Roh: Allah dengan cemburu menginginkan Roh yang telah dikirim-Nya untuk tinggal di dalam kita. Allah ialah Allah yang cemburu (bdg. Kel. 20:5; 34:14; UI. 32:16; Za. 8:2; I Kor. 10:22) sehingga Dia tidak akan mendiamkan kesetiaan yang bercabang. Tidak ada ayat Perjanjian Lama yang menyebutkan seluruh kalimat ini, namun banyak ayat yang mengungkapkan sikap yang sama.

III.OBATNYA ADALAH KASIH KARUNIA ALLAH
Yak.4:6- Tetapi Ia memberikan kasih karunia yang lebih besar. Karena itu Kitab Suci berkata: Allah menentang orang yang congkak, tetapi memberi kasih karunia kepada orang yang rendah hati).
ay 6b mengatakan bahwa kasih karunia itu diberi¬kan kepada orang yang rendah hati. Ini aneh! Bukankah kasih karunia menunjukkan pemberian Allah kepada orang yang tidak berlayak menerima pemberian itu? Mengapa di sini dikatakan Allah memberi kasih karunia kepada orang yang rendah hati? Kalau demikian, bukankah kerendahan hati itu melayakkan kita untuk menerima kasih karunia Allah itu? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu saudara ketahui bahwa kita bisa rendah hati juga karena kasih karunia Allah!
Kesimpulannya:
Allah perlu memberi kita kasih karunia supaya kita menjadi rendah hati, dan sesudah itu Allah perlu memberi kita kasih karunia lagi supaya kita tidak iri hati! Memang seluruh kehidupan orang kristen adalah karena kasih karunia!
Kalau kita bisa setia ikut Tuhan sampai mati, itu lagi-lagi karena kasih karunia Allah.

IV.TANGGUNG JAWAB KITA
Tadi sudah kita lihat bahwa untuk membuang iri hati maka kita harus menjadi rendah hati. Sekarang apa tanggung jawab kita untuk bisa menjadi rendah hati?
1) Tunduk kepada Allah (ay 7). Orang sombong paling sukar untuk tunduk!
2) Lawanlah Iblis (ay 7).Ketundukan kepada Allah harus dibarengi dengan perlawanan terhadap Iblis! Kalau kita mau tunduk kepada Allah dan melawan Iblis, maka Iblis akan kalah!
3) Mendekat kepada Allah (ay 8a). Kita membutuhkan kekuatan dan hikmat dari Allah untuk melawan Iblis, dan karena itu, kita harus dengan rendah hati mendekat kepada Allah!
4) Menyucikan diri kita (ay 8b). Kalau kita mau mendekat kepada Allah, maka kita tidak mung¬kin melakukan hal itu dengan mempertahankan dosa (apapun juga adanya dosa itu). Kita harus menyucikan diri. Penyucian diri ini harus mencakup juga penyesalan dan pengakuan dosa. Dan ini dibahas oleh Yakobus dalam ay 9-10:
Kalau saudara mau melakukan hal-hal ini, maka saudara akan menjadi rendah hati, sehingga saudara akan menerima kasih karunia Allah untuk mengalahkan hawa nafsu / keinginan dan iri hati. Maukah saudara melakukannya?

SUMBER – http://www.golgothaministry.org/yakobus/yakobus_11.htm
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=59&chapter=4&verse=5