HUKUMAN ALLAH DINYATAKAN KETIKA UMATNYA BERDOSA


HUKUMAN ALLAH DINYATAKAN KETIKA UMATNYA BERDOSA.
Wycliffe: 1Raj 14:21-22 – Adapun Rehabeam, anak Salomo, memerintah di Yehuda
21, 22. Adapun Rehabeam, anak Salomo, memerintah di Yehuda. Adegan sejarah kini beralih ke selatan ketika peruntungan keturunan Daud disajikan. Rehabeam memerintah satu tahun bersama-sama dengan ayahnya dan enam belas tahun sendirian. Sekalipun masa pemerintahannya bebas dari penyembahan anak lembu emas, toh kemerosotan rohani dan kejahatan moral merupakan ciri pemerintahannya.
Penyembahan berhala, dan di dalam bentuk yang mencolok, telah menjadi kebiasaan sehari-hari.

1Raj 14:21-31 – Zaman keemasan itu telah berlalu.

Putra mahkota penerus kerajaan Israel adalah Rehabeam. Dicatat di awal dan akhir pasal ini bahwa Rehabeam adalah putra Salomo dengan Naama, perempuan Amon. Bangsa Amon, meski keturunan Lot, sangat memusuhi Israel. Lebih dari itu bangsa Amon adalah penyembah dewa-dewa, antara lain dewa Milkon dan Molokh. Dewa-dewa itu sangat menjijikkan Tuhan. Berulang kali Tuhan telah melarang umat pilihan-Nya menerima apalagi melakukan perkawinan dengan bangsa Amon (Ul. 23). Tetapi justru Salomo menikahi Naama dan ikut dalam penyembahan para dewa Amon.

Sampai setelah alih generasi, penyembahan kepada dewa-dewa Amon tetap dilakukan. Ia mendirikan tempat-tempat pengorbanan untuk membakar anak hidup-hidup agar dewa Molokh memberikan berkat-berkat yang diinginkan. Pelacuran bakti, ibadah kepada dewa-dewi yang dilakukan bangsa Kanaan. Ibadah yang disertai tindakan pelacuran ini memohon kepada para dewa agar tanah, ternak, dan hasil panen berlimpah ruah. Berpaling kepada dewa- dewa berarti membelakangi atau menolak Allah. Maka kehancuran demi kehancuran terus terjadi, kerajaan diserang, perisai emas dan perbendaharaan rumah Tuhan dijarah. Rehabeam mengalami krisis politik dan ekonomi yang dahsyat. Tak ada lagi perisai emas, simbol kejayaan dan kekayaan kerajaan, perang saudara terus meletus, rumah Tuhan yang menjadi simbol kehadiran Tuhan pun rusak. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan tidak lagi berkenan dan memberkati umat-Nya.

Sumber hancurnya sebuah kerajaan/negara bilamana ibadah kepada Tuhan tidak lagi menjadi yang utama. Akibatnya terjadi kehancuran moral baik dalam hidup bermasyarakat sampai pada seksualitas. Kebenaran dan keadilan tidak lagi disuarakan. Bahkan yang menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan keadilan dibungkam dan dihabisi hak-haknya, sampai nyawa pun melayang. Bukankah ini juga terjadi di Indonesia? Meski masih banyak orang pergi ke gereja, namun kuasa ibadah itu tak mampu “menyeruak” ke luar dari gedung gereja. Akibatnya krisis yang dialami makin berkepanjangan, perang saudara terus-menerus dan Indonesia makin terpuruk.

Renungkan: Hanya dengan pertobatan, reformasi sejati pasti terjadi baik di dalam diri maupun dalam tindakan, dan akan membuahkan tatanan masyarakat dan pemerintahan yang diberkati Tuhan.

1Raj 14:21-31 – Kehilangan kemuliaan Allah.
.
Salah satu bentuk penghukuman Allah bagi manusia berdosa adalah kehilangan kemuliaan Allah dan perkenan Allah atas hidupnya. Hal itu terjadi dalam kisah Raja Rehabeam.
Rehabeam adalah anak Salomo yang “membiarkan” kerajaan Yehuda berdosa. Kalau anak Salomo membawa dan mengakibatkan kerajaan Yehuda berdosa (ayat 22), bagaimana dengan kerajaan Israel? Adakah masa depan bagi bangsa Israel?

Apa dosa-dosa kerajaan Yehuda? Ayat 23-24 menjelaskan adanya dosa penyembahan berhala dan ritual penyembahan berhala yang menjijikkan dengan mencampurkan dosa seksual ke dalam ibadah. Dosa ini menajiskan tanah perjanjian, sebab hadirat dan nama Allah ada di sana. Itu sebabnya Allah menghukum mereka. Hukuman Allah datang berupa penyerbuan Raja Sisak dari Mesir untuk merampas kekayaan Bait Allah yang dibangun dengan mewah dan megah oleh Salomo. Penyerbuan itu mengakibatkan semua kemewahan dan kemegahan Bait Allah maupun istana raja hilang. Hukuman Allah ini mengisyaratkan bahwa umat Israel kini telah kehilangan kemuliaan Allah .

Perbuatan dosa yang kita lakukan mengakibatkan penghukuman Allah terjadi. Penghukuman Allah yang nyata adalah hilangnya kemuliaan dan perkenan Allah pada seseorang. Betapa dahsyat hukuman ketika Allah menarik diri dari orang yang berdosa.
Renungkan: Berbuat dosa berarti kehilangan kemuliaan Allah sebab dosa memisahkan kita dari Allah (Roma 3:23).

SUMBER:
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=11&chapter=14&verse=21