Jadi Eksekusi Paling Brutal di Dunia, Bagaimana Riwayat Penyaliban? (kompas.com)
Ada beberapa bukti sejarah yang menunjukkan bahwa hukuman penyaliban tidak hanya dilakukan oleh bangsa Romawi, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain. Berikut adalah beberapa informasi mengenai asal-usul dan penggunaan hukuman penyaliban di masa lalu:
- Asiria dan Babilonia: Dalam laporan di South African Medical Journal (SAMJ), orang-orang Assyria dan Babilonia diduga sebagai kaum yang pertama memulai praktik hukuman penyaliban. Pada zaman kuno, penyaliban dianggap sebagai salah satu cara kematian yang paling brutal dan memalukan. Praktik ini melibatkan menggantung seseorang dengan lengannya dari salib atau struktur serupa hingga mati1.
- Bangsa Persia: Penyaliban pertama kali digunakan secara sistematis oleh bangsa Persia pada abad ke-6 SM. Pada saat itu, korban penyaliban diikat ke pohon atau tiang dengan kaki jauh dari tanah. Bentuk tiang palang (salib) kemudian digunakan untuk melaksanakan hukuman ini. Selanjutnya, metode ini berkembang dan diperkenalkan ke Mediterania oleh Alexander Agung. Bangsa Romawi kemudian mengadopsi teknik ini dan menerapkannya selama lebih dari lima abad2.
- Perkamen Qumran: Selain bangsa Romawi, perkamen Qumran juga menjadi bukti adanya penyaliban oleh bangsa Yahudi setelah abad ke-2 SM. Hukuman penyaliban diterima sebagai salah satu metode eksekusi yang lebih tua dibanding hukuman rajam atau mencekik. Di bawah pendudukan Romawi, bentuk hukuman ini menjadi hal biasa. Bahkan pada tahun 4 SM, bangsa Romawi menyalib sekitar 000 orang Yahudi2.
Sejarah hukuman penyaliban mengingatkan kita akan kekejaman dan penderitaan yang pernah dialami oleh banyak orang pada masa lalu, terlepas dari bangsa atau keyakinan mereka.