KETIDAK PUASAN

KETIDAK PUASAN PARA KIAI DAN UMAT

I.Ketidakpuasan para kiai dan umat Islam pribumi terhadap para habib yang dianggap memandang diri mereka lebih tinggi karena keturunan Nabi memang telah lama ada, namun baru-baru ini isu ini semakin mencuat ke permukaan. Beberapa faktor yang memicu ketidakpuasan ini antara lain:

  1. Perbedaan Perlakuan: Ada persepsi bahwa habib mendapatkan perlakuan istimewa dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan keagamaan, yang dianggap tidak adil oleh sebagian kiai dan umat Islam pribumi.
  2. Klaim Keturunan: Klaim habib sebagai keturunan Nabi Muhammad sering kali dianggap sebagai alasan untuk mendapatkan penghormatan lebih, yang tidak selalu diterima oleh semua kalangan.
  3. Kepemimpinan dan Pengaruh: Beberapa habib memiliki pengaruh besar dalam organisasi keagamaan dan politik, yang kadang-kadang menimbulkan ketegangan dengan kiai lokal yang merasa terpinggirkan12.

II.Sikap PBNU: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berusaha untuk meredakan ketegangan ini dengan mengedepankan dialog dan musyawarah. PBNU mendorong semua pihak untuk kembali kepada prinsip-prinsip dasar NU yang mengedepankan persatuan dan kesatuan umat. Mereka juga menekankan pentingnya menghormati semua ulama, baik habib maupun kiai, tanpa memandang latar belakang keturunan12.

III.Reaksi Para Ulama NU: Reaksi para ulama NU beragam. Sebagian besar ulama NU mendukung upaya PBNU untuk meredakan ketegangan dan mendorong dialog. Namun, ada juga yang merasa bahwa isu ini perlu ditangani dengan lebih tegas untuk mencegah perpecahan lebih lanjut di kalangan umat12.

Ref.:Nasab Ba’alawi dan Pro-Kontra Klaim Keturunan Nabi Muhammad (tirto.id)

NB: tulisan diatas  dapat menjadi bahan doa syafaat agar semua pihak  terkait dapat menemukan titik temu dan menciptakan suasana damai dalam membangun NKRI dibawah presiden dan wapres baru.