Kol 1:15-16 – TIADA TANDINGNYA
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=51&chapter=1&verse=15
Di tengah pengajaran yang diterima jemaat Kolose yang menentang keunikan Yesus, Paulus perlu menegaskan kembali tentang siapakah Yesus. Mengapa Yesus dikatakan lebih utama dari segala yang ada? Karena beberapa alasan berikut ini:
Pertama, Yesus adalah satu- satunya Pribadi Allah yang menyatakan siapakah Allah. Dia tidak diciptakan dan Dia mendahului segala ciptaan yang ada. Tiada satu pun ciptaan yang sama bahkan lebih tinggi dari Dia, karena Dialah Allah (ayat 15).Dengan demikian pengenalan kita kepada Allah yang tidak nampak menjadi nyata dan terselami, karena Allah telah berinkarnasi menjadi Manusia yang dekat dengan kehidupan manusia.
Kedua, Dialah Allah Pencipta yang telah menciptakan segala sesuatu (ayat 16a), maka Dialah penguasa sejarah manusia dan seluruh alam semesta. Seluruh ciptaan ada di dalam kuasa-Nya dan diciptakan demi kemuliaan-Nya. Ketiga, Dialah penguasa segala kuasa, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (ayat 16b). Keempat, dalam Dia bersumber segala kuasa (ayat 16c). Tiada penguasa yang memperoleh kuasa dari diri sendiri atau orang lain, kecuali dari Dia. Oleh karena itu segenap penguasa harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Dia (ayat 16d). Menyadari keunikan-Nya yang memang tidak tertandingi oleh penguasa mana pun, masihkah kita berpikir bahwa ada penguasa-penguasa baik yang hadir secara nyata dalam dunia maupun penguasa-penguasa di dunia yang tidak kelihatan berada di luar kedaulatan-Nya? Sesungguhnya hanya Yesus Sang Penguasa tunggal yang berdaulat atas semua penguasa.
PENDALAMAN AYAT AYAT
Keutamaan Kristus
Kolose 1:15-23
Pendahuluan
Rasul Paulus mendengar berita tentang jemaat Kolose melalui rekan sepelayanannya, Epafras, yang datang mengunjunginya di penjara. Kondisi jemaat Kolose pada waktu itu harus menghadapi serangan dari ajaran dan filsafat yang berasal dari Yunani dan Yahudi, salah satunya adalah dari ajaran Gnostiksisme. Salah satu pokok ajaran ini adalah mereka memandang Tuhan hanya sebagai sebuah dunia ide yang mutlak di mana ciptaan sebagai materi yang rusak. Dunia ide yang mutlak dan materi yang rusak ini tidak bisa disatukan satu sama lain. Hubungan antara keduanya terputus. Ciptaan mampu mencapai Tuhan hanya melalui pengetahuan (gnosis). Jadi, gnostiksisme sangat sulit untuk menerima Tuhan yang mutlak itu ada di dalam dunia materi yang rusak. Itu sebabnya mereka sangat menentang inkarnasi Kristus, Allah menjadi manusia. Bagi mereka, Yesus hanyalah tokoh terakhir dari pengantara manusia dengan Tuhan di sepanjang sejarah manusia.
Selain gnostiksisme, jemaat Kolose juga dihadapkan dengan ajaran-ajaran turun temurun tentang makanan dan minuman, tentang hari raya, yang mana keduanya perlu ditambahkan untuk mencapai keselamatan. Di tengah urgensi inilah Paulus perlu menuliskan suratnya kepada jemaat Kolose agar mereka tidak terjerat masuk ke dalam pengaruh ajaran-ajaran menyimpang yang muncul di sana.
Pembahasan
Ayat 15
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.
”Gambar Allah yang tidak kelihatan”. Tidak seorang pun dapat melihat Allah secara langsung kecuali Tuhan sendiri yang berkenan mengizinkan diri-Nya untuk dilihat. Jika tidak demikian, maka manusia yang melihat Tuhan secara langsung pastilah akan mati. Dalam Perjanjian Lama pernah ada seorang tokoh yang diperkenan Tuhan untuk melihat sebagian dari diri-Nya, yaitu Musa. Di Keluaran 33:21-23 dikatakan, Berfirmanlah TUHAN: ”Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajahku tidak akan kelihatan.” Bagi John Calvin, istilah ”tidak kelihatan” di sini bukan hanya pahami hanya berkaitan dengan mata jasmani, tapi juga berkaitan dengan pengertian kita. Itulah sebabnya, Tuhan dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus sebagai ”gambar (eikon) Allah” yang artinya Dia adalah representasi dan manifestasi diri Allah yang benar-benar sempurna. Bila ingin melihat seperti apakah Allah itu, maka kita harus melihatnya pada Yesus. ”Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dia-lah yang menyatakan-Nya.” (Yoh. 1:18).
”Yang Sulung lebih utama dari segala yang diciptakan.” Kata ”sulung” di sini sama sekali tidak berbicara mengenai waktu (time) yang bersifat urutan dari siapa yang dahulu dilahirkan daripada yang lain. Jika demikian, konsekuensinya Yesus akan dianggap sebagai bagian dari ciptaan. Kata ini tidak bicara pengertian seperti itu. Kata ”sulung” di sini berbicara tentang supremasi, keutamaan Yesus Kristus dari seluruh ciptaan.
Ayat 16
Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Pada ayat ini dikemukakan alasan supremasi Yesus atas segala ciptaan. “Di dalam Dia”artinya Yesus adalah pencipta dan seluruh rencana Allah Bapa di dalam kekekalan dikerjakan Yesus di dunia sampai selesai. Juga Yesus adalah batu penjuru di mana seluruh ciptaan dibangun dengan pedoman dari batu penjuru. “Melalui Dia”artinya bicara kontinuitas dari pemeliharaan Yesus terhadap seluruh ciptaan. Pencipta tidak pernah meninggalkan ciptaan-Nya. “Untuk Dia”artinya seluruh ciptaan semata-mata adalah bagi kemuliaan-Nya saja. Ini seperti seorang pemahat seni yang membuat satu karya seni yang begitu detail dan agung sehingga karya tersebut membuat orang yang melihatnya kagum dan memuji sang pemahat tersebut karena karyanya sedemikian indah dan agung.
Ayat 17
Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Ayat ini berbicara bagaimana Yesus sudah ada sebelum segala sesuatunya ada dan diciptakan. Dia adalah Pencipta yang terutama dari segala ciptaan. Dia tidak hanya mencipta, tapi juga memelihara seluruh ciptaan-Nya.
SUMBER:
http://www.persekutuanstudireformed.org/i/index.php/bul-psr/cfm2012/75-ranto-cfm2012