Masalah kata “KITA” dalam Kejadian 1:26 :
Ada aneka ragam pendapat dan penafsiran.
[1] Yahudi Rabbinik
Allah sedang berbicara kepada para malaikat yang ada di sekeliling-Nya. Parafrasa Targum Yonatan menulis, “Dan Allah berkata kepada malaikat malaikat yang melayani yang sudah diciptakan-Nya pada hari kedua dari penciptaan alam semesta, ‘Mari KITA jadikan manusia’“.
[2] Yahudi Messianik
Allah sedang berbicara kepada pribadi-Nya sendiri karena pribadi Allah itu kompleks, di sana ada firman-Nya, Roh-Nya, kehendak-Nya, dan lain-lain.
[3] Kristen yang Trinitarian
Bapa sedang berbicara kepada Anak, dan kepada Roh Kudus.
[4] Kristen yang non-Trinitarian.
Allah sedang berbicara kepada malaikat yang ada di sekitar-Nya.
Kata Allah dalam bahasa Ibrani אלהים – ‘ELOHIM menggunakan bentuk jamak/ plural tetapi dengan kata kerja tunggal (singular) : ברא – BARA’, hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.
Tuhan Yesus bersabda kepada murid-muridNya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19). Trinitas yang Esa jelas sekali dalam kata-kataNya, “baptislah mereka dalam nama“–> ‘ONOMA’ (single).
Tuhan Yesus tidak berkata baptislah mereka dalam nama-nama ‘ONOMATA’ (plural) Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun Keesaan yang trinitaris dipaparkan dengan jelas dalam kata-kataNya, “ονομα του πατρος και του υιου και του αγιου πνευματος – ONOMA TOU PATROS KAI TOU HUIOU KAI TOU HAGIOU PNEUMATOS”
Bapa Gereja Tertulianus, ia adalah yang mula pertama mencetuskan ide, gagasan dan dengan tepat mendasarkan doktrin Trinitas dari ayat Matius 28:19 dan dia menjabarkannya dalam suatu doktrin yang berbunyi : ‘una substantia tres personae‘, “satu substansi/hakekat tiga pribadi”.
Allah yang Esa bukan berarti Allah seperti seonggok batu. Saya meyakini keesaan Allah yang multi-kompleks. Kata Allah dalam bahasa Ibran‘ELOHIM menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal, hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang TRINITARIAN
