MAMA HANA

TENTANG MAMA HANA


Nama : Hana Amalia Vandayani Ananda
Lahir : Surabaya, 10 November 1944
Suami : Harry Ananda
Anak : Stephen Ananda
Visi : Menggembalakan dengan belas kasih.
Misi : Tampung, bimbing, utus.

Pendidikan :
* Universitas Widya Mandala Surabaya (Bahasa Inggris), 1964.
* Institute of Church Management, Singapura, 2002.

Penghargaan :

Gubernur Jawa Timur, 2003.
Women in Humanitarian Award, 2004.
Satya Lencana dari Presiden RI, 2004.
Satya Lencana dari Presiden RI, 2005.

PERINTISAN PELAYANAN
HANA Amalia Vandayani Ananda mulai merintis Pondok Kasih pada 1990. Saat itu Hana tergerak hatinya saat melihat seorang perempuan pengemis yang biasa meminta-minta sedekah di depan gerejanya. Perempuan itu setiap malam tidur di pingir jalan.

Hana tak sampai hati melihat pengemis tua itu. Maka, dicarikanlah sebuah shelter untuk tumpangan. Suatu ketika, Hana membawa si pengemis itu ke gereja, kemudian diperkenalkan pada Ruth, sahabatnya. Hana menyatakan niatnya menyewa rumah untuk menampung para pengemis dan gelandangan di Surabaya dan sekitarnya.

“Puji Tuhan, Ruth tergerak hatinya dan memberikan cek senilai Rp 1 juta,” kenang Hana. Dengan modal awal itu, ditambah tabungannya, Hana Amalia Vandayani memulai pelayanan sosial di bawah bendera Pondok Kasih.

Bermula dari seorang perempuan pengemis, pelan tapi pasti, Hana kedatangan pengemis-pengemis lain, gelandangan, orang cacat, perempuan hamil di luar nikah, bahkan pekerja seks komersial (PSK). “Jumlahnya sampai 12 orang dan saya tampung di rumah saya di Kendangsari,” tuturnya.

Dua tahun kemudian, 1993, Hana yang mulai dikenal sebagai pendiri dan pemimpin Yayasan Pondok Kasih mendapat lahan yang cukup luas di kawasan sedati, Sidoarjo. “Tanah itu Tuhan yang beri,” kata Hana setiap kali ditanya siapa donatur atau investor di balik sukses yayasannya.

Akhirnya, Pondok Kasih punya rumah penampungan anak-anak yatim dan lansia berlantai dua dengan 22 kamar di Sedati. Sejumlah perempuan yang hamil di luar nikah, juga bayi-bayi yang tak dikehendaki ibunya, dipelihara di situ. Ketika jumlah penghuni bertambah, Pondok Kasih menyewa sebuah rumah sebagai tempat ‘rehabilitasi dan restorasi’.

Pelayanan sosial Hana terus berbuah. Pada 1996, Harry Ananda, suami Hana, menawarkan kantornya di Gayungan PTT/66 untuk dipakai Pondok Kasih. “Jadi, tempat ini dulunya memang kantor suami saya. Sekarang kita pakai untuk pelayanan, termasuk membuka klinik untuk warga yang tidak mampu,” katanya.

KEGIATAN LINTAS AGAMA
“Saya juga aktif di kegiatan-kegiatan yang bersifat lintas etnis dan agama,” katanya. (rek)
Tanpa memandang afiliasi sosial, budaya, suku, ataupun agama, dan tanpa kenal lelah Hana bersama Pondok Kasih melayani warga yang paling tidak dihargai, untuk meningkatkan taraf hidup mereka, bukan hanya secara finansial, namun juga secara emosional, sosial, pendidikan, medis, moral, serta spiritual. Pondok Kasih memandang setiap orang yang terlayani serta terangkat sebagai mitra yang pada gilirannya, juga akan berdampak pada keluarga, komunitas, serta bangsa.
Kami mulai memberi makan pada orang-orang miskin di komunitas-komunitas kumuh dengan menggerakkan saudara-saudari mereka yang tinggal di sana. Kami mulai mengadakan bakti sosial bersama-sama dengan saudara kita kaum muslim. Tahun 1999, ketika kami mengadakan khitanan massal dan bakti sosial bersama di Ponpes Kyai Noehan, Tuhan mempertemukan kami dengan Kyai-kyai dari Madura, dan mulailah kami mengadakan bakti sosial bersama-sama di desa-desa di Madura.

Permulaannya tidak mudah, banyak kecaman yang saya terima baik dari pihak Kristen maupun dari Muslim. Sungguh dibutuhkan keberanian dari kedua belah pihak, baik dari Muslim (mereka dikecam mengapa mereka mau bekerja sama dengan Kristen), dan dari Kristen (karena saya memasuki budaya mereka dengan berpakaian seperti mereka, sedangkan dari Islam, saya diancam karena isu dan tuduhan kristenisasi, bahkan saya juga pernah dilaporkan ke Pemerintah Pusat).

Hanya oleh karena anugerah-Nya, kekuatan-Nya melalui Firman Tuhan, dan keberanian oleh Roh Kudus saya dapat bertahan

CAKUPAN PELAYANAN
Yayasan Pondok Kasih mengembangkan pelayanannya dari panti asuhan, pusat rehabilitasi narkoba, pelatihan dan pendidikan pusat, klinik medis, rumah peristirahatan, filter air untuk keluarga masing-masing di desa-desa kecil, dan banyak program lainnya. Dan bermitra dengan yayasan nasional dan internasional seperti; the Indonesian Relief Fund, Samaritan’s Purse, Children’s Hunger Fund, Woodland Foundation, International Needs, His Mission, Go Hawaii dan masih banyak lagi. Saat ini pelayanan kami telah berkembang dan dapat memberkati lebih dari 150 komunitas kumuh Surabaya, kota dan provinsi di Indonesia.

SUMBER BACAAN
http://hurek.blogspot.co.nz/2010/09/mama-hana-dan-pondok-kasih.html
https://www.facebook.com/pages/Yayasan-Pondok-Kasih-Surabaya/248910791881574
http://pentas-kesaksian.blogspot.co.nz/2007/08/kisah-hana-ananda.html
http://apps.apptron.io/kickandy/118/1553

VIDEO KLIP MAMA HANA AS Indonesia’s Mother Teresa

VIDEO KLIP KESAKSIAN IBU HANA DALAM ACARA KICK ANDY