SERI 1 NOVEL RAHASIA HATI KARL BARTH

PANGGILAN YANG TAK TERDUGA
Sebuah Novel Fiksi Kristiani Seri 1
PROLOG
Di Basel, Swiss, tahun 1925, dunia teologi sedang bergejolak dengan pemikiran-pemikiran baru. Karl Barth, seorang teolog Protestan yang mulai dikenal karena kritiknya terhadap teologi liberal dan karyanya “The Epistle to the Romans”, sedang mencari seorang sekretaris untuk membantunya menyelesaikan karya-karya teologisnya. Di usia 39 tahun, dengan lima anak dan seorang istri yang setia, Nelly, Barth tidak menduga bahwa pencarian sekretaris ini akan mengubah dinamika kehidupannya selamanya.

1.Bab 1: Pertemuan yang Mengubah Charlotte von Kirschbaum duduk dengan tegap di ruang kerja Karl Barth. Wanita muda berusia 26 tahun ini memiliki sorot mata tajam dan intelektual. Sebagai perawat selama Perang Dunia I, ia telah melihat penderitaan manusia, yang membuatnya tertarik pada teologi dan makna eksistensi manusia. Saat Barth membaca CV-nya, ia terkesima dengan catatan akademis Charlotte yang cemerlang.
“Mengapa teologi?” tanya Barth, matanya menatap dalam.
Charlotte menjawab dengan tenang, menjelaskan pergumulannya mencari makna di tengah kekacauan perang. Jawabannya membuat Barth tertegun. Di hadapannya bukan sekadar pencari kerja, tetapi seorang pemikir yang dalam.

 

2.Bab 2: Mata yang Melihat Nelly Barth selalu memiliki intuisi yang tajam. Saat Charlotte mulai bekerja di rumah mereka, ia melihat sesuatu yang berbeda dalam cara suaminya berinteraksi dengan sekretaris barunya. Bukan sekadar hubungan profesional, ada percikan intellectual chemistry yang tak bisa disangkal.
Sambil mengamati dari dapur, Nelly melihat bagaimana Karl dan Charlotte tenggelam dalam diskusi teologi berjam-jam. Cara mereka berbagi pemikiran, menyelesaikan kalimat satu sama lain, dan semangat yang terpancar saat berdebat – semua itu membuat hati Nelly bergetar.

 

3.Bab 3: Hati yang Bergejolak Charlotte tidak pernah berencana untuk jatuh cinta. Setiap malam, ia menulis dalam jurnalnya, mencoba menyangkal perasaan yang semakin dalam terhadap Karl. Sebagai perempuan yang taat, ia tahu bahwa mencintai pria beristri adalah dosa. Namun, kedekatan intelektual mereka telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih.
“Tuhan,” doanya dalam keheningan malam, “mengapa Engkau mempertemukan kami dalam situasi seperti ini?”

4.Bab 4: Rumah yang Berguncang Tegangan mulai terasa di rumah keluarga Barth. Anak-anak mereka – yang tertua berusia 13 tahun – mulai menanyakan mengapa Miss von Kirschbaum menghabiskan begitu banyak waktu dengan ayah mereka. Nelly mencoba menjaga keseimbangan, walau hatinya sendiri bergejolak.
Karl Barth, yang terkenal dengan ketegasannya dalam teologi, kini menghadapi dilema terbesar dalam hidupnya. Bagaimana ia bisa menjelaskan pada dunia bahwa hatinya kini terbagi?

5.Bab 5: Perjumpaan Dua Wanita Suatu malam, Nelly menemukan Charlotte menangis di perpustakaan. Alih-alih kemarahan, Nelly justru duduk di sampingnya. Dua wanita yang mencintai pria yang sama, berbagi air mata dan cerita. Mereka mulai memahami bahwa kadang cinta datang dalam bentuk yang tak terduga, dan bahwa Tuhan mungkin memiliki rencana yang melampaui pemahaman manusia.
“Mungkin,” kata Nelly lembut, “kita bisa menemukan cara untuk membuat ini berhasil.”

EPILOG SERI 1
Kisah ini baru dimulai. Di Basel, sebuah rumah tangga yang tak biasa mulai terbentuk. Seorang teolog brillian, istrinya yang bijaksana, dan seorang sekretaris yang menjadi lebih dari sekadar pembantu. Mereka belum tahu bahwa arrangement ini akan bertahan lebih dari 35 tahun, menghasilkan karya-karya teologi terpenting abad ke-20, dan menjadi kesaksian tentang bagaimana kasih dapat hadir dalam bentuk yang tak terduga.

#CintaTakTerduga
#KisahTeolog
#CintaSegitiga
#TeologiKehidupan
#PergulatanIman
#KarlBarth
#KisahBasel
#CintaPertama
#PanggilanHidup
#PenerimaanKasih