Apakah persahabatan Daud dengan Yonatan karena aspek keagamaan atau juga ada aspek kemanusiaannya? Ini adalah pertanyaan yang menarik mengenai hubungan persahabatan antara Daud dan Yonatan dalam Perjanjian Lama. Mari kita analisis dari beberapa aspek:
- Aspek Keagamaan:
– Daud dan Yonatan sama-sama orang beriman kepada Tuhan Israel
– Mereka menyadari rencana ilahi bahwa Daud telah diurapi menjadi raja berikutnya
– Yonatan mengakui kehendak Tuhan ini meskipun dia adalah putra mahkota (1 Samuel 23:17)
- Aspek Kemanusiaan:
– Mereka memiliki kecocokan karakter dan nilai-nilai yang sama
– Ada chemistry alami dalam persahabatan mereka
– Yonatan mengagumi keberanian dan kebijaksanaan Daud
– Mereka saling melindungi dan setia satu sama lain
Berdasarkan catatan alkitabiah, persahabatan mereka tampaknya merupakan kombinasi dari kedua aspek tersebut:
- Kesadaran religius:
– Yonatan rela melepaskan haknya sebagai putra mahkota karena mengenali panggilan ilahi pada Daud
– Mereka membuat perjanjian di hadapan Tuhan (1 Samuel 18:3)
– Keduanya menghormati kehendak Tuhan dalam situasi yang sulit
- Naluri kemanusiaan:
– Ada ikatan emosional yang mendalam (1 Samuel 18:1)
– Mereka saling mendukung dalam masa-masa sulit
– Persahabatan mereka melampaui kepentingan politik dan kekuasaan
***Jadi menurut saya, persahabatan Daud-Yonatan tidak bisa dipisahkan antara aspek religius dan kemanusiaan. Kesadaran beragama mereka memperkuat dan memberi makna lebih dalam pada naluri kemanusiaan yang sudah ada. Iman mereka membuat persahabatan itu menjadi lebih kuat karena didasari oleh:
– Pengakuan akan kedaulatan Tuhan
– Kesediaan untuk tunduk pada rencana ilahi
– Komitmen yang dikuduskan melalui perjanjian
– Nilai-nilai spiritual yang mereka pegang bersama