TINJAUAN PSIKOLOGIS:”PROSES KEMATIAN”

LANSIA KUATIR?

Kekhawatiran terhadap proses kematian adalah hal yang lumrah dialami oleh lansia. Ketidakpastian mengenai bagaimana kematian akan terjadi, terutama tentang rasa sakit, penderitaan berkepanjangan, atau ketidaknyamanan menjelang kematian, bisa menimbulkan kecemasan yang mendalam. Dalam konteks psikologis, berikut adalah beberapa analisis dan pendekatan yang bisa membantu lansia menghadapi kekhawatiran ini:

### I. **ANALISA PSIKOLOGIS **

1 **Ketidakpastian dan Rasa Takut:** Lansia sering kali menghadapi perubahan fisik dan kesehatan yang memunculkan kesadaran akan kematian yang semakin dekat. Ketidakpastian terkait bagaimana proses kematian akan terjadi bisa menimbulkan ketakutan. Studi psikologi menunjukkan bahwa manusia secara alami memiliki kecenderungan takut akan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan atau diprediksi, termasuk kematian.

2.**Pengalaman Trauma atau Penderitaan Masa Lalu:** Pengalaman pribadi seseorang terkait sakit atau kehilangan anggota keluarga atau teman yang meninggal dalam kondisi sulit dapat memperkuat ketakutan terhadap kematian. Jika seorang lansia pernah menyaksikan penderitaan berat pada orang lain, ia bisa cemas bahwa hal serupa akan terjadi pada dirinya.

3.**Eksistensialisme dan Krisis Makna:** Seiring bertambahnya usia, lansia mungkin mengalami **krisis eksistensial**, yaitu pertanyaan tentang makna hidup dan kematian. Ketika orang tua merasa hidup mereka tidak lagi produktif atau berguna, kecemasan terhadap kematian bisa meningkat karena merasa belum siap menghadapi akhir hidup.

4.**Perasaan Ketergantungan:** Lansia yang semakin bergantung pada orang lain dalam aktivitas sehari-hari mungkin merasa khawatir akan menjadi beban, terutama jika mereka jatuh sakit atau menderita dalam waktu lama. Perasaan ini bisa memperparah kecemasan akan proses kematian yang mungkin penuh dengan penderitaan.

  1. **Peran Kesehatan Mental:** Kondisi psikologis seperti depresi atau kecemasan umum (generalized anxiety disorder) bisa memperburuk ketakutan terhadap kematian. Hal ini perlu dievaluasi dan, jika perlu, mendapatkan bantuan dari profesional kesehatan mental.

### II. SOLUSI PSIKOLOGIS

Ada beberapa jenis psikoterapi yang dapat membantu lansia yang mengalami kecemasan terkait kematian:

1.**Terapi Kognitif-Perilaku (CBT): Terapi ini membantu lansia mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang berkontribusi pada kecemasan mereka. CBT juga mengajarkan teknik relaksasi dan strategi coping yang efektif1.

2.**Terapi Mindfulness: Teknik mindfulness dapat membantu lansia fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan tentang masa depan. Latihan mindfulness seperti meditasi dan pernapasan dalam dapat memberikan ketenangan2.

3.**Terapi Eksistensial: Terapi ini membantu lansia mengeksplorasi makna hidup dan kematian, serta menerima kenyataan kematian sebagai bagian dari kehidupan. Ini dapat memberikan rasa damai dan penerimaan3.

4.**Terapi Spiritual: Bagi lansia yang memiliki keyakinan agama atau spiritual, terapi yang melibatkan aspek-aspek spiritual dapat memberikan ketenangan dan penghiburan. Ini bisa termasuk doa, meditasi, atau diskusi tentang keyakinan mereka4.

5.**Terapi Naratif**

Dalam terapi naratif, lansia dapat diajak untuk menceritakan kembali perjalanan hidup mereka, merefleksikan pencapaian, relasi, dan momen penting dalam hidup. Ini membantu lansia menemukan makna dalam hidup mereka dan menerima kematian sebagai bagian dari siklus kehidupan, bukan sebagai sesuatu yang menakutkan.

  1. **Psikoedukasi**

Memberikan pengetahuan yang cukup kepada lansia tentang proses kematian dan bagaimana perawatan medis modern dapat meringankan rasa sakit bisa membantu mengurangi kecemasan. Banyak orang yang merasa takut terhadap hal yang tidak diketahui, dan memberikan informasi tentang pilihan pengelolaan rasa sakit dapat menenangkan pikiran.

III.**PENTINGNYA PENDAMPINGAN KELUARGA **

– Keluarga memainkan peran penting dalam memberikan kenyamanan kepada lansia yang merasa cemas akan kematian. Komunikasi yang terbuka mengenai harapan, kekhawatiran, dan preferensi terkait akhir hidup dapat mengurangi rasa takut. Mendengarkan dengan empati dan memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan dibiarkan menderita sendiri bisa memberikan rasa aman yang besar.

IV **MENDISKUSIKAN DNR DAN KEPUTUSAN MEDIS LAINNYA**

Bagi beberapa lansia, kekhawatiran terbesar bukanlah kematian itu sendiri, melainkan proses kematian yang panjang dan menyakitkan. Mendiskusikan keinginan terkait **Do Not Resuscitate (DNR)**  atau Tidak Dilakukan Tindakan Reanimasi. Ini adalah Keputusan medis yang menyatakan bahwa seseorang tidak ingin menerima Tindakan bantuan darurat untuk menyelamatkan hidupnya jika mengalami kegagalan organ atau henti jantung.

### KESIMPULAN

Kekhawatiran lansia terhadap proses kematian bisa diatasi dengan kombinasi pendekatan psikologis dan dukungan spiritual serta sosial. Terapi yang tepat, penerimaan terhadap ketidakpastian, serta komunikasi yang baik dengan keluarga dan tenaga medis bisa membantu lansia merasa lebih siap menghadapi akhir hidup dengan damai dan tanpa kecemasan yang berlebihan.