Perdebatan mengenai nasib roh orang Kristen setelah kematian telah lama menjadi topik diskusi dalam teologi Kristen. Terdapat dua pandangan utama yang berbeda secara signifikan. Pandangan pertama mewakili kelompok konseravatif seperti telah dibahas dalam artikel tedahulu. Kini kita akan membahas pandangan yang berbeda diwakiili oleh Kelompok Ajaran Kontemporer
KELOMPOK AJARAN KONTEMPORER (HOLISTIK)
• Keyakinan Utama:
o Manusia adalah kesatuan utuh dari tubuh, jiwa, dan roh.
o Kematian berarti akhir dari eksistensi sadar.
o Orang yang meninggal akan menantikan kebangkitan tubuh pada kedatangan Kristus yang kedua.
o Ayat-ayat Alkitab yang sering dikutip untuk mendukung pandangan ini antara lain:
1 Korintus 15: “Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.”2
Yohanes 11:24 “Marta berkata kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”
• Pengaruh Filosofis:
o Materialisme:
Filsafat yang menekankan pentingnya dunia materi.
o Eksistensialisme:
Aliran ini menekankan keberadaan manusia sebagai individu yang bebas dan bertanggung jawab.
Eksistensialisme dapat mempengaruhi pandangan bahwa kematian adalah akhir dari eksistensi pribadi, dan bahwa makna hidup harus ditemukan dalam kehidupan ini.
Beberapa teolog eksistensialis Kristen menekankan pentingnya pengalaman iman dalam kehidupan ini, daripada spekulasi tentang kehidupan setelah kematian.
o Fenomenologi:
Filsafat yang berfokus pada pengalaman subjektif dan kesadaran manusia.
Fenomenologi dapat mempengaruhi pandangan bahwa kematian adalah akhir dari pengalaman sadar, dan bahwa kehidupan setelah kematian tidak dapat diketahui melalui pengalaman manusia.
Hal ini dapat mendorong orang untuk fokus pada kehidupan ini dan pengalaman iman saat ini.
• Kekuatan dan Kelemahan:
o Kekuatan: Menekankan pentingnya kebangkitan tubuh dan pemulihan ciptaan.
o Kelemahan: Dapat menimbulkan kecemasan bagi orang percaya tentang keadaan mereka setelah kematian.