HASILKAN BUAH PERTOBATAN 2
Lukas 3:10-14
1.Setelah Yohanes Pembaptis memberi petunjuk kepada kaum Farisi dan Saduki, orang orang banyak bertanya:”Apa yang harus kami perbuat?” Petunjuk Yohanes sangat praktis. Pertobatan yang menandakan mulainya hidup baru hendaknya ditampakkan dalam hidup sehari hari. Hidup baru hendaknya menampakkan kemurahan hati sebagai tanda kasih kepada sesame yang berkekurangan dan dalam kebutuhan khusus. Contohnya bersedia membagi baju kalau kita mempunyai lebih, dan membagikan kepada mereka yang tidak memiliki baju. Juga berlaku dalam hal kesediaan membagi makanan kepada mereka yang kelaparan.
2.Kemudian kepada pemungut pemungut cukai yang mau bertobat dan bertanya petunjuk praktis hidup pertobatan, maka Yohanespun memberi nasehatnya: “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.” (Luk.3:13). Sudah terkenal praktek pemungut cukai waktu itu dimana mereka menagih lebih dari yang semestinya, dimana kelebihannya itu masuk kedalam kantong pribadi. Orang yang bertobat harus menampakkan dalam pekerjaan yang bersih dan bebas korupsi. Komersialisasi jabatan harus dijauhkan. Jabatan dipakai untuk kebaikan masyarakat yang dilayani.
3.Kepda para prajurit nasehat Yohanes adalah: “Jangan merampas dan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”Prajurit gajinya kecil, maka beberapa dari mereka memakai seragam mereka untuk merampas dan memeras. Kembali disii seperti para pemungut cukai memakai jabatan untuk keuntungan diri sendiri. Ini tidak boleh terjadi. Prajurit adalah untuk melindungi rakyat dan bukan untuk memeras rakyat. Nasehat kepada prajurit, untuk mencukupkan diri dengan gaji mereka. Nasehat ini berlaku juga bagi siapa saja yang bekerja makan gaji, untuk mencukupkan diri dengan gaji tersebut.
4.Buah pertobatan dituntut dari siapa saja, dalam jabatan apa saja dan dalam konteks budaya yang berbeda. Itu juga berarti bagi kita orang Kristen masa kini. Hidup kekristenan bukan saja terjadi diruang ibadah dalam kebaktian minggu, tetapi juga ibadah kepada Tuhan dalam hidup sehari hari, dengan melakukan apa yang menyenangkan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.