HIDUP HABEL YANG BERKENAN KEPADA ALLAH
Ibrani 11:4
1.Tokoh pertama yang dipuji dan dijadikan teladan beriman oleh penulis Ibrani adalah Habel. Siapakah Dia? Tentu kita semua sudah sangat familiar dengan anak kedua dari Adam dan Hawa ini (kej 4:2 )
2.Karena Imannya itu Habel mempersembahkan korban yang lebih baik kepada Allah dari korban Kain. Mengapa lebih baik?. Apakah Allah menyukai kambing domba dan bukan hasil tanah? Tentu saja tidak. Dalam Keluaran Allah memberi perintah kepada orang Israel bahwa mereka harus memberikan persembahan termasuk “korban sajian” yang terbuat dari tepung. Allah juga menginginkan roti sajian harus selalu ditetapkan di hadapan-Nya. Tentu saja ini juga merupakan hasil dari tanah. Jadi, Allah bukannya tidak menyukai persembahan Kain karena persembahannya berasal dari hasil tanah.
3.Sorotan lain lagi diarahkan bukan soal persembahan atau orangnya, tapi soal “keberpihakan,” soal hak prerogatif Allah dalam memilih mana yang dikehendaki dan mana yang tidak. Dalam konteks surat Ibrani Allah memilih menerima korban Habel karena dibawa dengan sikap iman yang benar, iman yang terarah kepada Tuhan Allah dalam ketergantungan kepada Dia dan ucapan syukur untuk segala berkat berkatNya. Semua pekerjaan nya bisa berhasil diyakini tidak lain karena campur tangan dan berkat Tuhan juga. Allah berkenan dengan hidup yang beriman seperti itu. Dalam konteks itulah penulis surat Iberani menyebutkan Habel membawa persembahan yang lebih baik.
4.Penulis Ibrani menyuguhkan kembali kisah Habel kepada para penerima suratnya untuk menjadikan Habel sebagai teladan. Kepada Para pembacanya yang sebentar lagi hendak mengundurkan diri karena penganiayaan yang dialami, penulis Ibrani mendorong mereka agar memiliki iman seperti Habel yaitu iman yang tangguh dan setia sampai kepada kematian . Umur Panjang jangan dijadikan ukuran, walaupun pendek umur Habel, dia telah menunjukkan hidup yang beriman yang bekualitas. Hidup Kain lebih panjang tetapi tidak menunjukkan hidup yang bekenan kepada Allah.
5.Sebenarnya Allah menggunakan prinsip tentang dua anak dengan penampilan yang sama namun dengan sifat yang berbeda ini sebagai suatu peringatan untuk kita. Allah juga menggunakan gambaran lain yaitu kambing dan domba; perumpamaan sepuluh gadis, lima yang bijaksana dan yang lima lagi bodoh; perumpamaan lalang dan gandum; dan perumpamaan rumah dengan dua macam dasar. Semuanya ini adalah untuk memperingatkan kita. Dengan memakai gambaran yang berbeda-beda, Allah memberitahu kita prinsip yang sama: yakni, kedua-duanya Kristen namun mereka adalah orang yang berbeda jenisnya. Sungguh beriman atau kelihatannya saja seperti beriman ???
Di hari penghakiman Allah akan memisahkan kedua jenis ini, yang satunya akan masuk ke dalam kerajaan, yang satunya lagi akan dibuang ke dalam kegelapan.. Termasuk jenis yang manakah anda? Orang benar yang sungguh beriman atau hanya kelihatannya saja beriman? Beriman itu setia sampai akhir dengan mengatasi segala godaan dan aniaya sekalipun.