“BERPIKIR SEMPIT,FANATISME DAN AGRESIVITAS 5
AGRESIVITAS -KONTROL ROH KUDUS
1.”Baron (2004) menjelaskan agresi adalah perilaku seseorang yang bertujuan untuk mencelakai, melukai atau berbuat hal buruk kepada orang lain yang tidak mengharapkan perilaku tersebut. Penjelasan Baron (2004) tersebut menerangkan empat domain perilaku agresi, yaitu seseorang yang berperan sebagai pelaku agresi, seseorang yang menjadi korban agresi, penolakan korban atas perilaku dari pelaku agresi dan bertujuan melukai atau berbuat buruk.
Secara psikologis, agresi merupakan tingkah laku fisik atau verbal yang ditujukan pada suatu obyek atau person dan menyebabkan kerugian atau sakit (Kamus Filsafat & Psikologi, 1993). Agresi juga didefinisikan sebagai suatu kekecewaan yang dapat menimbulkan perasaan marah atau suatu tindakan kasar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994). Agresi adalah ledakan emosi atau perasaan marah yang hebat dan meluap yang mengakibatkan suatu perilaku yang kejam, sewenang-wenang, penyergapan, penyerangan atau perilaku lain yang menimbulkan pengerusakan, kesakitan, penderitaan dan permusuhan terhadap orang lain atau suatu benda (Kartono, 2002). “(1)
2.Tayangan youtube akhir akhir ini menyajikan perdebatan seru diantara para teolog dan pendeta Kristen . Bahan yang diperdebatkan adalah masalah dogma atau ajaran seperti misalnya pokok Trinitas atau Oneness (Keesaan Tuhan). Ajaran Trinitas mengajarkan Satu hakekat/substansi Allah dengan 3 pribadi yang berbeda yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Oness mengajarkan Satu Pribadi Allah dan satu esensi saja dengan 3 cara berada, ada waktunya sebagai Bapa, pada waktu lain sebagai Anak dan pada waktu lain pula sebagai Roh Kudus dan dikenal sebagai Tuhan Yesus Kristus. Perdebatan demikian sengit sampai sampai kelompok tertentu menjadi agresif dengan melontarkan kata kata makian : Antek Setan, Hamba Setan, Bidat, Sesat , dan kata kata kasar disana sini juga keluar.
3.Mengapa agresi verbal tadi dapat dilontarkan? Tidak lain untuk menyalurkan emosi kejengkelan, kemarahan, kekesalan, terhadap pihak lain yang dianggap mengajarkan doktrin yang salah. Dengan demikian yang memaki beranggapan bahwa doktrin dan pemahamannyalah yang paling benar dan pihak lain salah serta menyesatkan. Pertanyaannya apakah benar ada pihak pihak yang menjadi Agen Tunggal Kebenaran Allah?? Apakah Tuhan sendiri memberi lisensi agen tunggul kebenaran tadi?? Bukankah itu kesimpulannya sendiri bahwa rumusan rumusan ajarannya paling benar? Kebenaran seutuhnya ada pada sang Kebenaran yaitu Yesus sendiri (Yoh.14:6). SEkarang ini seperti rasul Paulus katakan kita masing melihat secara samar samar dan nanti aku akan mengenal dengan sempurna (! Kor.13:12)
4.Perilaku agresif dengan verbal apalagi dengan agresivitas dengan tindakan bukanlah ajaran Alkitab. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, b tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, c di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (Efesus 4:29).
Berdebat ajaran bisa saja dilakukan sejauh untuk menyatakan apa yang kita pandang benar sesuai ajaran Alkitab. Berhenti disitu dengan tidak perlu memaksakan pendapat kita untuk diikuti oleh lawan bicara kita. Pada akhirnya biarlah Roh Kudus yang akan menuntun kita kepada segela kebanaran. Oleh karena itu berhentilah berdebat kalau sudah tiba pada bagian semua pihak ngotot dengan pendapatnya. Berhentilah berdebat sebelum mencapai titik didih. Tentunya ini juga berlaku dalam perdebatan soal soal sepele baik dengan teman atau dengan sesama anggota keluarga. Berhenti sebelum mencapai titik didih.
5.Penguasaan diri atau control diri perlu dipraktekkan. Kontrol diri adalah pengendalian tingkah laku, tutur kata dan Kelola emosi agar jangan sampai lepas kendali karena mengikuti emosi kemarahan.Disinilah bedanya manusia dengan binatang yang lebih mengikuti instink mereka. Sebagai orang Kristen biarlah kita memberi diri untuk dikendalikan, dikuasai dan diarahkan oleh Roh Kudus sehingga kita tidak mengikuti roh kedagingan, roh kemarahan, roh kebencian, roh membalas kejahatan dan kejahatan tetapi biarkan diri untuk melakukan apa yang baik, apa yang berkenan kepada Tuhan, apa yang mendatangkan pujian kepada Tuhan. (Gal.5:16-26).
Catatan Kaki
(1)Religiusitas dan agresivitas pada partisipan partai politik
https://core.ac.uk/download/pdf/229337615.pdf
Bacaan Rekomendasi :
Pengaruh Fanatisme Dan Kontrol Diri Terhadap Agresi Verbal