HOMO VIATOR 12

Kajian Tekstual atas Perumpamaan Anak yang Hilang sebagai Metafora Perjalanan (2)

5.Tahap kedua dari perjalanannya adalah peris-tiwa yang terjadi setelah ia tiba di negeri yang ditujunya. Dalam tahap kedua ini, terlihat be-berapa  hal  yang  ditekankan  oleh  penulis,  se-bagai  berikut.  Pada  awalnya  si  bungsu  hidup bersama teman-temannya sesuai yang diingin-kannya. Kemudian ia  mengalami  disrupsi  de-ngan hadirnya bencana kelaparan. Dalam situ-asi bencana itu, ia mengalami kehabisan harta. Ia berupaya mencari solusi. Namun, ia menda-pati   bahwa  solusinya  tidak  memberikan  hasil  yang  diinginkan  karena  ia  tetap mengalami kelaparan.

6.Beberapa  hal  yang  tersembunyi  dari  ranah konkret tahap  kedua  perjalanan  ini  adalahsebagai berikut. Si bungsu mengalami kondisiyang   mengenaskan   sebagai   seorang   budak   penjaga babi. Menurut kebiasaan orang Yahu-di di masa itu, penjaga babi adalah pekerjaan yang dipandang rendah, hampir seperti peker-jaan dan status seorang budak. Biasanya, pen-jaga  babi  juga  tidak  diperbolehkan  menge-nakan sepatu.45 Meskipun    demikian, ia terlihat berusaha   untuk   tangguh di   dalam   menanggung   konsekuensi   pilihannya   yang keliru   dengan cara   bertahan hidup dalam kondisi melarat.

7/Tahap ketiga dari perjalanannya adalah saat dimana  ia  menjadi  penjaga  babi.  Dalam  tahap ketiga  ini terjadilah  beberapa  peristiwa.  Ia mengevaluasi diri dan keadaannya serta meng-ingat  rumah  ayahnya. Dari  kata-kata  di  pikir-annya,  tersirat  bahwa  ia  mengenali  penyim-pangan  yang  sudah  dilakukannya.  Kemudian  ia membuat kalkulasi bahwa menjadi hamba di rumah ayahnya masih   lebih   baik   daripada   menjadi  penjaga  babi  di  rantau.

8.Akhirnya,  ia mengambil  keputusan  dan  bertekad  kembali  untuk  mengaku  salah.  Ia  menyadari  resiko  perjalanan jauh tidak pasti membawa hal baik berupa  penerimaan  dari  ayahnya.  Namun,  ia bertekad   akan   membereskan   hubungannya   dengan   ayahnya,   serta   mengakui   sikapnya yang mementingkan diri sendiri.

9.Hal  yang  tersembunyi  dalam  tahap  ketiga  ini adalah  sebagai  berikut.  Perjalanan pulangnya akan merupakan proses yang penuh kesusahan karena  ia  harus  berjalan  kaki  dengan  me-nanggung rasa lapar, tanpa sepatu, dan tanpa bekal.  Ia juga akan  ditonton  serta  dicemooholeh  orang-orang  yang  mengenal  latar  bela-kangnya.

SUMBER:

Perjalanan Spiritual Homo Viator: Studi Komparatif Serat Jatimurti dengan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang (Luk. 15:11–32)

https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/465/400

Robby Igusti Chandra Sekolah Tinggi Teologi Cipanas,

Korespondensi: Robbycha@yahoo.com