IMAN DAN ILMU PENGETAHUAN

Dalam membicarakan hubungan iman dan ilmu pengetahuan ada dua pendekatan yaitu pendekatan apologetik, dan  ada juga pendekatan dialog  dalam berbagai macam topik . 1.

.Pendekatan Dialog

  1. Tujuan: Menciptakan pemahaman dan saling menghargai antara iman dan ilmu pengetahuan.
  2. Metode: Melibatkan percakapan terbuka di mana kedua belah pihak berbagi pandangan dan temuan mereka. Setiap pernyataan dianggap sebagai kontribusi positif dan konstruktif1.
  3. Fokus: Menemukan prinsip-prinsip yang konsisten dan terpadu antara ilmu dan iman, serta cara-cara berinteraksi yang konstruktif1.
  4. Hasil yang Diharapkan: Pandangan hidup yang lebih terpadu dan konsisten, serta pengurangan kesalahpahaman antara ilmu dan iman1.

.Pendekatan Apologetik

  1. Tujuan: Membela dan menjelaskan keyakinan iman terhadap kritik atau pertanyaan dari perspektif ilmiah atau skeptis.
  2. Metode: Menggunakan argumen rasional dan bukti untuk mendukung klaim iman. Fokus pada pembuktian kebenaran iman dan menjawab tantangan atau keberatan yang diajukan oleh ilmu pengetahuan atau skeptisisme.
  3. Fokus: Menunjukkan bahwa keyakinan iman dapat dipertahankan secara logis dan rasional, serta tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
  4. Hasil yang Diharapkan: Memperkuat keyakinan iman dan memberikan jawaban yang memuaskan terhadap kritik atau pertanyaan yang diajukan oleh pihak luar.

Perbandingan

  • Dialog lebih bersifat kolaboratif dan terbuka, bertujuan untuk menemukan kesamaan dan membangun pemahaman bersama.
  • Apologetik lebih bersifat defensif dan argumentatif, bertujuan untuk membela dan memperkuat keyakinan iman terhadap kritik.

TEOLOG

Beberapa teolog masa kini yang menggunakan metode dialog antara iman dan penciptaan meliputi:

  1. John Polkinghorne: Seorang fisikawan dan teolog Inggris yang terkenal karena karyanya dalam menjembatani ilmu pengetahuan dan teologi. Polkinghorne sering terlibat dalam dialog antara sains dan agama, khususnya dalam konteks penciptaan dan kosmologi.
  2. Alister McGrath: Seorang teolog dan ilmuwan yang telah menulis banyak tentang hubungan antara sains dan agama. McGrath menekankan pentingnya dialog yang konstruktif antara kedua bidang ini untuk memahami penciptaan dan keberadaan manusia.
  3. Nancey Murphy: Seorang filsuf dan teolog yang bekerja di Fuller Theological Seminary. Murphy dikenal karena pendekatannya yang integratif dalam menggabungkan teologi dengan ilmu pengetahuan, khususnya dalam konteks penciptaan dan evolusi.
  4. Denis Edwards: Seorang teolog Katolik yang banyak menulis tentang ekologi teologis dan hubungan antara teologi penciptaan dan ilmu pengetahuan modern. Edwards menekankan pentingnya dialog antara teologi dan ekologi untuk memahami penciptaan dalam konteks kontemporer.
  5. Joas Adiprasetya: Seorang teolog Indonesia yang dikenal dengan pendekatan teologi konstruktifnya. Adiprasetya menekankan pentingnya dialog antara iman dan ilmu pengetahuan dalam konteks Indonesia yang beragam1.

Pendekatan dialog yang digunakan oleh para teolog ini membantu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan saling menghargai antara iman dan ilmu pengetahuan, serta mengurangi kesalahpahaman yang mungkin timbul.