SERI 1
# PERSPEKTIF ALKITABIAH TENTANG INKARNASI KRISTUS: DARI NUBUAT HINGGA PENYINGKAPAN PENUH
# INKARNASI KRISTUS: Sebuah Kajian Komprehensif dalam 6 Seri
## Fondasi Profetik dalam Perjanjian Lama
Doktrin Inkarnasi Kristus memiliki akar yang mendalam dalam keseluruhan narasi Alkitab, dimulai dari Perjanjian Lama hingga penyingkapan penuhnya dalam Perjanjian Baru. Dalam tradisi Perjanjian Lama, nubuatan-nubuatan mesianik tersebar di berbagai kitab, memberikan gambaran profetik tentang kedatangan Mesias. Nubuat-nubuat ini mencakup kelahiran-Nya dari seorang perawan (Yesaya 7:14), tempat kelahiran di Betlehem (Mikha 5:1), dan sifat pelayanan-Nya sebagai hamba yang menderita (Yesaya 53).
## Tipologi dan Simbol Perjanjian Lama
Tipologi dan bayangan dalam Perjanjian Lama menyajikan prefigurasi Kristus melalui tokoh-tokoh seperti Melkisedek, yang menggambarkan imamat kekal Kristus, dan peristiwa-peristiwa seperti keluaran dari Mesir yang melambangkan pembebasan spiritual yang akan dilakukan Kristus.
Konsep “Emanuel” (Allah beserta kita) yang ditemukan dalam kitab para nabi, terutama Yesaya, menjadi fondasi teologis penting yang menunjukkan kehadiran Allah secara langsung di tengah umat-Nya.
## Kesaksian Perjanjian Baru
Perjanjian Baru memberikan kesaksian yang lebih eksplisit tentang inkarnasi.
1.Injil-injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) menceritakan peristiwa kelahiran, kehidupan, dan pelayanan Yesus secara historis. Matius dan Lukas secara khusus menekankan kelahiran ajaib dan silsilah-Nya, menghubungkan-Nya dengan janji-janji mesianik Perjanjian Lama.
2.Prolog Yohanes (1:1-18) memberikan perspektif teologis yang mendalam tentang pre-eksistensi Kristus sebagai Firman (Logos) yang “menjadi daging”, menegaskan keallahan dan kemanusiaan-Nya.
## Elaborasi Teologis Paulus dan Ibrani
1.Surat-surat Paulus memperkaya pemahaman teologis tentang inkarnasi, terutama dalam Filipi 2:5-11 yang menggambarkan “kenosis” – pengosongan diri Kristus dalam inkarnasi.
2.Kitab Ibrani mengelaborasi signifikansi inkarnasi dalam konteks imamat Kristus, menekankan bahwa Ia harus menjadi manusia sejati untuk menjadi Imam Besar yang sempurna bagi umat manusia.
## Implikasi Dogmatis Inkarnasi
1.Implikasi teologis dari inkarnasi sangat mendalam. Doktrin tentang keallahan dan kemanusiaan Kristus menegaskan bahwa dalam satu pribadi, Yesus memiliki dua natur yang sempurna – sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia.
2.Doktrin kenosis menjelaskan bagaimana Kristus secara sukarela membatasi penggunaan atribut-atribut ilahi-Nya dalam inkarnasi, tanpa kehilangan keallahan-Nya.
3.Union hypostatik, yang dirumuskan dalam Konsili Khalsedon (451 M), menjelaskan persatuan kedua natur dalam satu pribadi Kristus – tanpa percampuran, tanpa perubahan, tanpa pemisahan, dan tanpa pembagian.
## Kesimpulan: Misteri Inkarnasi
Perspektif alkitabiah tentang inkarnasi ini menjadi dasar bagi pemahaman Kristen tentang Allah yang berinkarnasi – sebuah misteri iman yang mengungkapkan kasih Allah yang radikal dalam mendekatkan diri-Nya kepada manusia. Inkarnasi bukan hanya peristiwa historis, tetapi merupakan tindakan penyelamatan Allah yang mengubah paradigma hubungan antara yang ilahi dan yang manusiawi.