JANGAN MURTAD !

JANGAN MURTAD !

Ibrani 5:11- 6:8

1.Pelajar disekolah diharapkan secara normal untuk maju dengan naik kekelas yang lebih tinggi. Tidak dipungkiri ada yang kurang pandai sehingga harus tinggal kelas. Kalau sampai 2 kali berturut turut tinggal kelas, besar kemungkinan pelajar itu akan dikeluarkan karena dianggap tidak mampu.

Bagaimana dalam hidup iman Kristiani?? Diharapkan juga mereka maju secara rohani, makin mengerti isi pengetahuan iman Kristiani, mempraktekkan nya dalam hidup sehari hari. Yang tidak maju maju secara rohani tidak akan dikeluarkan oleh pihak gereja tetapi ada kemungkinan  mereka sendiri yang keluar dari gereja karena murtad.

2.Diantara jemaat Kristen asal Yahudi dimana mereka menjadi penerima surat Ibrani dijumpai mereka  beberapa kasus dibawah ini:

2.1.Tidak maju maju karena mengulang ulang pelajaran awal dan dasar. Dinasehatkan untuk mari kita tinggalkan asas asas pertama dari ajaran tentang Kristus. Kepada para pengajar dinasehatkan untuk meninggalkan pengajaran awal: pertobatan dari perbuatan yang sia sia, dasar kepercayaan kepada Allah, pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang orang mati,

dan hukuman kekal . Tidak ada yang salah dengan keenam hal itu, karena itu merupakan pengajaran penting pertama para rasul setelah pentakosta. Fondasinya baik, tapi jangan terus membangun fondasi—anda harus terus maju. Dan anggota jemaat diajak untuk beralih kepada perkembangan yang penuh (ayat1). Artinya makin maju dalam pengetahuan iman Kristen dan praktek hidup Kristen. Perkembangan penuh berarti makin dewasa dan sebagai orang dewasa makin mampu menggali sendiri Firman Tuhan, dan makin baik lagi dalam menampakkan iman Kristiani.

2.2.Kemungkinan orang yang murtad (ayat 6) padahal mereka pernah diterangi hatinya, pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia karunia dunia yang akan datang.

3.Apakah arti murtad disini ?
Secara konseptual bermakna: meninggalkan dengan pengertian berkhianat, memberontak, mengundurkan diri dan beroposisi terhadap yang ditinggalkannya.  Murtad disini adalah orang orang Kristen yang meninggalkan iman Kristianinya dan berpegang kepada kepercayaan baru dan beroposisi terhadap kepercayaan Kristen.

Menurut pandangan tradisional, Surat Ibrani ditujukan kepada komunitas Yahudi Kristen (kemungkinan) di Roma (13:24) yang sedang dihadapkan pada penganiayaan. Komunitas Yahudi tersebut terancam untuk murtad  dari imannya kepada Kristus dan kembali kepada Yudaisme dengan berpendapat bahwa keselamatan dapat diusahakan sendiri dengan mempersembahkan berbagai korban seperti yang diajarkan dalam agama Yudaisme.

Peringatan penulis terhadap bahaya kemurtadan ini tersebar dalam seluruh bagian Surat Ibrani, yaitu pada 2:1-4; 3:7-4[:11]; 5:11-6:12[20]; dan 10:19-39.Dalam Ibrani 6:6 tertulis, “…namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.”

Yang murtad itu disebutkan sebagai menyalibkan lagi Anak Allah bagi mereka -menolak Yesus yang disalibkan  dan ini sama dengan mempermalukan /menghinakan Yesus  dimuka umum.

4.Ajakan Firman Disini:  Jangan sampai ada yang murtad. Kemudian ketika masih tinggal dalam iman Kristiani jangan tinggal dalam keadaan kanak kanak  yang masih terus minum susu, padahal sesuai lamanya menjadi orang Kristen sepantasnya sudah memakan makanan keras (5:12).

Minum susu disini adalah pengajaran awal  (lihat butir no 2 diatas). Ajakan kepada kita untuk makin maju dengan mampu memakan  makanan keras yaitu makin  mendalami kekayaan dan keagungan keselamatan dalam Kristus sehingga bersemangat membagikan injil dan makin memuji dan mempermuliakan Tuhan Yesus sang penyelamat kita.