KEBUDAYAAN 7


PELENGKAP KATEKISMUS HEIDELBERG: Bidang Kebudayaan

7. Pertanyaan: Upacara adat sering berkaitan dengan perdukunan, klenik, primbon, tafsir mimpi, dan sebagainya. Menurut iman Kristen, apakah hal-hal itu mempengaruhi dan menentukan nasib seseorang?

Jawab: Tidak, sebab nasib dipahami sebagai kondisi masa depan seseorang, entah baik atau pun buruk. Hal itu tidak ditentukan oleh mantra, klenik, primbon, tafsir mimpi, dan sebagainya. Hidup orang beriman ada di tangan Tuhan.a Akan tetapi, bukan berarti manusia tidak dapat menentukan jalan hidupnya. Tuhan juga memberikan tanggung jawab kehidupan kepada manusia. Manusia diberi kebebasan untuk memilih jalan hidupnya. Itulah optimisme hidup orang beriman. Percaya akan pemeliharaan Tuhan dan mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan masa depannya. Orang Kristen tidak boleh meninggalkan pengharapan kepada Tuhan dan hanya mengandalkan upaya manusiawinya. Sebaliknya, orang Kristen tidak boleh meninggalkan upaya manusiawinya dan hanya pasrah tergantung kepada Tuhan.b
____________________________________________________
a. Matius 6:25-34: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Roma 14:7-9: Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (band. Katekismus Heidelberg, pert. 1 serta pert. 26-28 )
b. Lukas 14:31-33: Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

SUMBER:
http://www.heidelberger-katechismus.net/daten/File/Upload/PKH1-04Indonesia.pdf