KONTEKS WAKTU ITU DAN APLIKASI MASA KINI

SERI EFESUS 6:12

Karena perjuangan kita ………melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh roh jahta diudara

  1. Apakah konteks Paulus hanya dalam lingkup sempit personal?

Secara eksegetis, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal:

  1. a) Konteks langsung: Efesus 6:10-20 memang berbicara tentang perlengkapan senjata Allah untuk orang percaya secara individual.
  2. b) Audiens surat: Paulus menulis kepada jemaat di Efesus, yang berarti ada dimensi komunal.
  3. c) Bahasa yang digunakan: Paulus menggunakan istilah yang luas seperti “pemerintah-pemerintah”, “penguasa-penguasa”, dan “penghulu-penghulu dunia”, yang menyiratkan skala yang lebih besar dari sekadar pertempuran pribadi.
  4. d) Konteks budaya: Efesus adalah kota besar dengan berbagai pengaruh spiritual dan budaya. Paulus mungkin sedang menangani masalah-masalah yang lebih luas dari sekadar pergumulan iman pribadi.

Kesimpulan: Meskipun ada aspek personal, tampaknya Paulus juga memahami perjuangan ini dalam konteks yang lebih luas.

  1. Apakah secara eksegetis dapat dipertanggungjawabkan untuk memperluas pengaruh roh jahat ke konteks masyarakat yang lebih luas?

Beberapa pertimbangan:

  1. a) Konsistensi biblika: Di tempat lain, Alkitab berbicara tentang pengaruh kekuatan jahat dalam skala yang lebih luas (misalnya Daniel 10:13, 20 yang menyebut “pangeran kerajaan Persia”).
  2. b) Teologi Pauline: Dalam surat-suratnya yang lain, Paulus sering berbicara tentang “kuasa-kuasa” dalam konteks yang lebih luas (misalnya Kolose 1:16, 2:15).
  3. c) Penggunaan bahasa: Istilah seperti “penghulu-penghulu dunia” (kosmokratoras dalam bahasa Yunani) menyiratkan pengaruh yang melampaui individu.
  4. d) Konteks historis: Pemahaman dunia spiritual pada masa itu sering terkait dengan aspek-aspek kehidupan yang lebih luas, termasuk politik dan budaya.
  5. e) Prinsip hermeneutik: Meskipun kita harus berhati-hati untuk tidak terlalu jauh menafsirkan teks di luar maksud aslinya, adalah wajar untuk menerapkan prinsip-prinsip alkitabiah ke dalam konteks yang lebih luas.

Kesimpulan:

1.Ada dasar eksegetis yang cukup kuat untuk memperluas pemahaman ini ke konteks yang lebih luas, termasuk ekonomi, budaya, dan politik, selama kita tetap setia pada prinsip-prinsip dasar teks dan tidak membuat klaim yang melampaui apa yang dapat didukung oleh teks.

2.Namun, penting untuk dicatat bahwa interpretasi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana. Kita perlu menghindari melihat “roh jahat” di balik setiap masalah sosial atau politik, sambil tetap menyadari dimensi spiritual dari pergumulan manusia dalam skala yang lebih luas.

3Akhirnya, interpretasi ini harus selalu diimbangi dengan panggilan Alkitab untuk bertanggung jawab secara sosial, bekerja demi keadilan, dan terlibat secara konstruktif dalam masyarakat.