GARIS BESAR KEHIDUPAN LUTHER
1.Martin Luther, O.S.A. lahir10 November 1483 – meninggal 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun) adalah seorang profesor teologi, komponis, imam, dan rahib berkebangsaan Jerman, serta seorang tokoh berpengaruh dalam Reformasi Protestan.
2.Luther menjadi penentang beberapa ajaran dan praktik dalam Gereja Katolik Roma. Ia sangat membantah pandangan Katolik mengenai indulgensi sebagaimana yang ia pahami, bahwa kebebasan dari hukuman akibat dosa dapat dibeli dengan uang. Luther mengusulkan suatu diskusi akademis seputar praktik dan keefektifan indulgensi dalam 95 Tesis karyanya tahun 1517. Penolakannya untuk menarik kembali semua ajaran dalam tulisan-tulisannya atas permintaan Paus Leo X pada 1520 dan Kaisar Romawi Suci Karl V pada 1521 di Sidang Worms mengakibatkan ekskomunikasinya oleh sang paus serta pemakluman dirinya sebagai seorang pelanggar hukum oleh sang kaisar.
3.Luther mengajarkan bahwa keselamatan dan, konsekuensinya, kehidupan kekal tidak diperoleh dengan perbuatan-perbuatan baik, namun diterima oleh orang percaya semata-mata sebagai anugerah bebas dari rahmat Allah melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai penebus dari dosa. Teologinya menantang otoritas dan jabatan kepausan dengan mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang diwahyukan secara ilahiah dari Allah[3] serta menentang sakerdotalisme dengan memandang semua orang Kristen sebagai imam yang kudus. Mereka yang mengidentifikasi diri dengan hal-hal tersebut, dan semua ajaran Luther yang lebih luas, disebut Lutheran, kendati Luther bersikeras dengan Kristen ataupun Injili semata sebagai nama-nama yang dapat diterima untuk menyebut individu yang mengakui Kristus.
4.Penerjemahan Alkitab yang dilakukannya ke dalam bahasa Jerman (bukan bahasa Latin) menjadikan Alkitab lebih mudah diakses oleh kaum awam, sehingga menghasilkan dampak yang luar biasa pada gereja maupun budaya Jerman. Hal tersebut membantu perkembangan dari versi baku bahasa Jerman, menambahkan sejumlah prinsip bagi seni penerjemahan,[5] dan memengaruhi penulisan dari suatu terjemahan bahasa Inggris, yaitu Alkitab Tyndale.[6] Himne-himne karyanya memengaruhi perkembangan nyanyian dalam gereja-gereja Protestan.[7] Perkawinannya dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, menjadi model bagi praktik perkawinan klerikal, yang memungkinkan kaum rohaniwan Protestan untuk menikah.[8]
5.Dalam dua karya tulis terakhirnya, Luther mengekspresikan pandangan-pandangan antagonistis terhadap kaum Yahudi, menulis bahwa rumah-rumah dan sinagoga-sinagoga Yahudi seharusnya dihancurkan, uang mereka disita, dan kebebasan mereka dibatasi. Dikecam oleh hampir semua denominasi Lutheran, pernyataan-pernyataan tersebut dan pengaruhnya terhadap antisemitisme memberikan kontribusi pada status kontroversialnya.
PENDIDIKAN DAN KARIR
1.Pada 1501, ketika usianya 17 tahun, ia memasuki Universitas Erfurt,ia mendapatkan gelar magisternya pada 1505. Pada 2 Juli 1505, ia kembali ke universitas dengan menunggang kuda setelah menempuh perjalanan pulang ke rumah. Ketika terjadi hujan badai, petir menyambar di dekatnya. Ia menjerit, “Tolong! Santa Anna, aku akan menjadi seorang rahib!”, lalu ia bercerita kepada ayahnya bahwa ia takut akan kematian dan penghakiman ilahi. Ia tersadar kalau jeritannya minta tolong merupakan suatu kaul yang tidak pernah dapat ia langgar. Ia meninggalkan sekolah hukum, menjual buku-bukunya, dan masuk Biara St. Agustinus di Erfurt pada 17 Juli 1505. Ayahnya sangat marah atas keputusan Luther
2.Luther mendedikasikan dirinya pada tarekat/Ordoa Agustinian, mengabdikan diri dalam laku puasa, doa selama berjam-jam, ziarah, dan pengakuan dosa secara berkala. Luther mendeskripsikan periode hidupnya ini sebagai salah satu keputusasaan rohani. Ia berkata, “Aku kehilangan kontak dengan Kristus Sang Juruselamat dan Penghibur, serta menjadikan-Nya sipir dan algojo jiwaku yang malang.”[24] Johann von Staupitz, superiornya, berupaya mengalihkan pikiran Luther dari perenungan secara terus-menerus atas dosa-dosanyakepada jasa-jasa Kristus. Ia mengajarkan bahwa pertobatan sejati bukan mengenai hukuman dan penyilihanswakarsa, melainkan suatu perubahan hati.[25]
3.Pada 3 April 1507, Jerome Scultetus, Uskup Brandenburg, menahbiskan Luther di Katedral Erfurt. Pada 1508, von Staupitz, dekan pertama Universitas Wittenberg yang baru didirikan, memanggil Luther untuk mengajar teologi. Ia mendapatkan gelar sarjana dalam bidang studi Alkitab pada 9 Maret 1508, dan gelar sarjana lainnya dalam bidang studi Sententiae karya Petrus Lombardus pada 1509.
4.Pada 19 Oktober 1512, ia dianugerahi gelar Doktor Teologi, dan, pada 21 Oktober 1512, ia diterima dalam senat fakultas teologi di Universitas Wittenberg, menggantikan jabatan Staupitz sebagai profesor teologi. Ia menghabiskan sisa karirnya dalam posisi ini di Universitas Wittenberg.
Ia ditunjuk menjadi vikaris provinsial Sachsen dan Thüringen oleh tarekat religiusnya pada 1515. Ini berarti ia perlu mengunjungi dan mengawasi kesebelas biara di provinsinya.
Bersambung ……………………….